Pada pertandingan yang berlangsung di GOR Futsal Mimika, Papua, Senin, tim tuan rumah kalah dengan skor 32-43 sehingga tidak bisa melaju ke semifinal.
Kekalahan ini menjadi yang kedua bagi tuan rumah Papua setelah di laga sebelumnya menyerah dari Jawa Tengah dengan skor 23-29.
Tuan rumah pun menempati posisi terbawah Grup B, sementara Kaltim sebagai juara grup dan Jateng di posisi kedua yang lolos ke babak empat besar.
Pada 15 menit laga berjalan, Papua sudah tertinggal 5-10 dan terjadi aksi saling balas gol hingga kedudukan 9-13.
Menjelang akhir babak pertama, duel kedua tim semakin sengit dengan saling bergantian menyerang hingga tuan rumah mengecilkan ketinggalan menjadi 15-17.
Satu gol lewat lemparan Derril di menit ke-29 menutup babak pertama dengan keunggulan 18-15.
Memasuki babak kedua, serangan bertubi-tubi dilancarkan ke gawang Kaltim, tapi dibalas dengan serangan balik yang cepat ke pertahanan Papua.
Tujuh menit berjalan babak kedua, Papua masih tertinggal 20-23 dan terus mengejar hingga menyamakan angka 23-23 lewat gol Mahuze di menit ke-9.
Setelah itu, Kaltim gantian melaju dengan serangan-serangan cepatnya, meski Papua juga ikut membuntuti sampai skor pertandingan menunjukkan 28-35.
Di menit ke-23, terjadi protes di lapangan yang dilakukan sejumlah pemain Papua terhadap wasit yang berujung kericuhan di tribun penonton.
Sejumlah suporter memaksa turun ke lapangan, tetapi berhasil diredam oleh rekan-rekannya sesama suporter dan petugas keamanan.
Akibat kericuhan itu, pertandingan sempat terhenti sekitar 10 menit karena situasi pertandingan sedikit "memanas".
Bahkan, pelatih Papua Joni Seprianus Sir sampai masuk ke tengah lapangan untuk menenangkan suporter di tribun agar pertandingan bisa segera dilanjutkan.
Akhirnya, pertandingan Kaltim vs Papua dilanjutkan lagi dengan wasit yang baru. Gol Reza langsung menambah keunggulan Kaltim 36-28.
Hingga menit ke-29, kedudukan sudah 43-32 untuk keunggulan Kaltim yang bertahan hingga peluit panjang berbunyi tanda pertandingan usai.
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Didik Kusbiantoro
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).