RRI

Voli Indoor Putri Papua Gagal Meraih Perunggu

12 Oktober 2021 07:51 WIB
Voli Indoor Putri Papua Gagal Meraih Perunggu

KBRN, Jayapura: Tim Voli Indoor putri Papua, harus memendam impinnya untuk mendapatkan medali pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021. Impian tersebut pupus, setelah perjuangan tim tersebut kandas di tangan tim putri DKI Jakarta dengan skor 3-2.

Luapan kegembiraan dari tim DKI Jakarta dan para pendukungnya pecah, setelah memastikan tim dari  Ibu Kota Negara berhasil mengalahkan tim tuan rumah Papua. Meskipun dari 5 set yang ada, tim putri Papua sempat berhasil memimpin peroleh poin di 2 set sebelumnya.

Muhammad Ansori, pelatih tim voli indoor putri DKI Papua mengatakan, sedianya tim asuhannya itu menargetkan medali emas, namun dengan berbagai upaya dan kerja keras yang dilakukan, ternyata tim asuhannya hanya mampu mempersembahkan medali perunggu pada PON XX Papua.

Ujar Ansori, ada banyak faktor yang menyebabkan tidak terpenuhinya target medali emas, salah satunya adalah akibat cedera yang dialami salah satu pemain, sehingga praktis mengganggu struktur pemain yang sudah di bangun sejak awal.

“Kami cukup bangga dan bersyukur dengan raihan medali perunggu sebab dari sekian banyak tim, kita berhasil lolos hingga keempat besar, bahkan tim tuan rumah berhasil kami kalahkan, ini adalah capaian yang sangat luar biasa, meskipun belum sepenuhnya maksimal,” tutur Muhammad Ansori, Senin (11/10/2021).

Disinggung terkait dengan performa pemain putri Papua, Muhammad Ansori mengaku bahwa pola permainan tim Papua sudah sangat baik, bahkan di sejumlah pertantandingan sebelumnya, tim putri Papua berhasil mengalahkan tim lawannya dengan skor telak, namun akibat beban psikologi sebagai tuan rumah yang mengakibatkan pola permainan tim Papua menjadi tidak maksimal.

“Sebagai pelatih saya melihat permainan tim tuan rumah sudah sangat baik, ini adalah potensi yang harus diperhatikan, mungkin ini faktor psikologi dan kelelahan, tapi sebagai pelatih saya bisa lihat ada banyak potensi besar dari para pemain Papua yang bisa di kembangkan dimasa yang akan datang,” tegas Ansori.

Sementara itu, Ayub Hidayat, pelatih tim voli indoor putri Papua mengatakan, pola permainan yang dilaksanakan oleh tim asuhannya pada perebutan medali perunggu sudah sangat maksimal, terbukti di set kedua, tim asuhannya itu sempat unggul.

Namun pasca salah satu pemain mengalami cedera, hal ini berdampak pada emosional pemain yang lain dan berujung pada lemahnya lini pertahanan di menit-menit terakhir.

“Atas nama tim, saya sebagai pelatih menyampaikan permohonan maaf karena belum bisa mempersembahkan medali pada PON XX Papua, namun saya sampaikan anak anak kami bermain sudah sangat maksimal, tapi ya mungkin faktor emosional pasca salah satu motor penggerak di tim mengalami cedera, sehingga memberikan efek domino pada pemain lain, yang kemudian mengakibatkan melemahnya pertahanan di menit menit terakhir pertandingan,” ungkap Ayub Hidayat.

Sementara itu, pada partai perebutan medali perunggu untuk voli indoor putra, tim dari Jawa Tengah berhasil menghentikan langkah tim Papua Barat pada set ketiga, dengan poin 3-0, 3 set pertandingan, 25-23, 25-20 dan 25-23. Dengan demikian, tim asuhan Mohammad Hajid berhasil membawa pulang medali perunggu pada PON XX Papua.

“Kerberhasilan tim kami untuk merebut medali perunggu merupakan sebuah berkah tersendiri, sebab diakui, tim dari Papua Barat cukup kuat, namun berkat persiapan dan perencanaan pola permainan yang lebih maksimal, akhirnya tim kami berhasil mengalahkan tim Papua Barat di 3 set pertandingan berturut turut,” tutup Mohammad Hajid, pelatih tim voli indoor putra Jawa Tengah.

Pewarta: Arul Firmansyah
Editor: Tegar Haniv Alviandita
Sumber: RRI