ANTARA

  • Beranda
  • Berita
  • Winda sumbang emas pertama pencak silat PON Papua untuk Sumbar

Winda sumbang emas pertama pencak silat PON Papua untuk Sumbar

12 Oktober 2021 08:43 WIB
Winda sumbang emas pertama pencak silat PON Papua untuk Sumbar
Atlet silat Sumatera Barat (Sumbar) Winda Novi Yalni menyerang Surya Nungtyas saat final cabang olahraga pencak silat di GOR Toware Kabupaten Jayapura, Selasa. (ANTARA/ (Muhammad Zulfikar)
Jayapura (ANTARA) - Atlet pencak silat Winda Novi Yalni menyumbangkan medali emas pertama untuk Sumatera Barat setelah berasil memenangkan final Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua di Gedung Olahraga (GOR) Toware, Kabupaten Jayapura, Selasa.

Winda tampil apik untuk mencatat kemenangan telak atas pesilat putri Jawa Timur  Surya Ningtyas.

Winda adalah satu-satunya harapan Tanah Minang dalam merebut medali emas cabang olahraga pencak silat karena seluruh rekannya sudah tersingkir dalam babak penyisihan, semifinal dan final.

Pada final, pesilat putri ini membuktikan diri sebagai yang terbaik guna membayar tuntas harapan masyarakat Sumatera Barat memperoleh medali emas dari pencak silat.

Winda dan Surya sama-sama tampil agresif pada babak pertama. Pukulan dan tendangan yang dilepaskan kedua atlet sama-sama mencetak poin.

Baca juga: Khoirudin Mustakim sumbang emas bagi Jateng usai menang teknik

Namun, pada babak pertama pesilat putri Jawa Timurlah yang bermain lebih agresif menyerang. Tetapi dalam babak pertama ini pula Surya Ningtyas mendapat teguran dari wasit karena melakukan pelanggaran.

Untuk itu poin pesilat Jawa Timur itu terpaksa dikurangi oleh dewan juri beranggotakan lima orang.

Saat pengumuman pemenang, kelima wasit mengangkat lima bendera biru yang menandakan Winda menang telak atas Surya.

Setelah menuntaskan laga ini, Winda langsung meluapkan kegembiraan dengan amat emosional ketika air mata pesilat Ranah Minang itu tak  terbendung begitu memeluk kedua pelatihnya.

Baca juga: Jabar kembali peroleh emas dari silat PON Papua setelah sisihkan Papua

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Jafar M Sidik
Sumber: ANTARA