Medali emas pertama untuk Kalimantan Timur dipersembahkan oleh pesilat Iqbal Candra Pratama setelah mengalahkan pesilat Jawa Barat Syafii Nurhikmah di Gedung Olahraga (GOR) Toware Kabupaten Jayapura, Selasa.
Kedua pesilat bertanding di gelanggang II pada kelas F (70-75 kilogram) putra. Iqbal menjadi yang terbaik usai kelima juri mengangkat bendera biru untuk kemenangannya.
Kemenangan Iqbal juga disusul oleh rekannya Hendra W. H. setelah menyingkirkan pesilat DKI Jakarta Ausri Bayusro dalam kelas I (85-90 kilogram) putra.
Sebelum ke final, Hendra lebih dulu menyingkirkan Aji Bangkit Pamungkas yang merupakan peraih medali emas Asian Games 2018, dalam babak penyisihan. Kemudian dalam semifinal, dia mengalahkan pesilat Bali Cok Gede K W.
Baca juga: Putra Hidayana sumbang emas untuk Papua dari pencak silat
Sementara itu, Sitti Nur D dari Kalimantan Timur harus puas dengan medali perak setelah kalah melawan pesilat Sumatera Selatan Fransiska S. D. pada kelas F (70-75 kilogram) putri.
Ketua panitia pertandingan menetapkan Fransiska S. D. menang teknik atas lawannya dan berhak menyabet medali emas.
Selain itu, pesilat Dinda Nuraidha dan Riduwan Hakim yang juga dari Kalimantan Timur, berhasil membawa pulang medali perunggu dari kategori tanding tunggal putri dan putra.
Secara umum, Kalimantan Timur mengumpulkan dua medali emas, satu perak dan dua medali perunggu dari cabang olahraga pencak silat PON Papua.
Baca juga: Manisnya kemenangan Hanifan-Pipiet, suami istri emas PON Papua
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Jafar M Sidik
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).