RRI

Emas Farhan, Berkat Bisikan Doa Sang Ibu

13 Oktober 2021 09:25 WIB
Emas Farhan, Berkat Bisikan Doa Sang Ibu

KBRN, Mimika: Keberhasilan seorang anak tidak terlepas doa dari sang ibu. Kalimat tersebut sepertinya pantas disematkan kepada Farhan Attamamil Arda, atlet cabang olahraga Tarung Derajat Sumatera Utara. 

Meski baru pertama kali tampil di Pekan Olahraga Nasional (PON), namun atlet kelahiran Medan 15 Juli 1999 ini, sukses persembahkan emas bagi Sumatera Utara di PON ke XX/2021 Papua.

Mahasiswa UINSU Fakultas komunikasi islam ini berhasil meraih emas di kelas 61,1 - 64 kg putra. Pada final yang berlangsung di GSG Eme Neme Yauware, Kabupaten Mimika, Selasa (12/10) siang, Farhan sukses kalahkan atlet Papua Elim Tabuni dengan skor 3-0. 

Kemenangan ini sekaligus mengantarkan tarung derajat Sumut mengukir sejarah dengan emas perdana di PON. Namun, langkah anak kedua dari empat bersaudara ini merebut emas tidaklah muda. Dibabak penyisihan grup, Farhan mampu kalahkan atlet DKI Jakarta, Arief Rahman Hadi dengan skor 2-1.

Kemudian di semifinal, Farhan kembali menang atas atlet Bali Komang Putra juga dengan skor 2-1. 

Kepada RRI, Farhan mengaku kemenangan dirinya naik di podium pertama berkat doa sang ibu dan keluarga.

"Semua itu keberanian sama doa orang tua. Doa orang tua yang membimbing kita. Aku sempat tadi down, tapi berkat doa orang tua masuk ke diri aku. Target aku memang emas," akui Farhan, Selasa (12/10/2021).

Capainnya meraih emas diakui Farhan tidaklah muda. Sebab selama 2 tahun ia menjalani latihan setiap hari dan hanya satu hari rest dalam seminggu. "Sebelum ke Papua, saya berlatih 25 ronde setiap hari. Jadi, gak memungkinkan tanding di matras itu cuma 3 ronde," akuinya. 

Mahasiswa semester V ini pun memiliki motivasi besar untuk bisa pertahankan emas di PON 2024, saat Sumut menjadi tuan rumah PON. 

"2 tahun kami latihan setiap hari di Unimed. Nanti kalo bisa harus emas lah kalau kita tuan rumah," yakin Farhan.

Selain Farhan, atlet Sumut lainnya M Rizki Firdaus juga mampu persembahkan medali perak di kelas 64,1-67 kg putra. 

Pewarta: Joko Saputra
Editor: Tegar Haniv Alviandita
Sumber: RRI