Tiga medali Sulsel itu terdiri dari dua perak dan satu perunggu. Medali perak masing-masing dipersembahkan melalui nomor gharang putra oleh Muhlis/Nasran/Muh Fairul dan nomor gerak tarung campuran oleh Muhlis/Muh Fairul/Gita Mawarni/Yuyun Yuliani.
Sementara medali perunggu diraih melalui nomor gerak tarung putra oleh Muhlis/Nasran.
Pelatih tarung derajat Sulsel Umar Sukmara mengatakan pencapaian tersebut memang tidak sesuai target, yakni medali emas.
Baca juga: Aceh dan Jabar mendominasi empat nomor seni gerak tarung derajat
Meski demikian, sambung dia, seluruh anak asuhnya sudah mengerahkan kemampuan terbaik mereka.
"Target kita dua emas, tetapi harus puas dengan dua perak dan satu perunggu," kata Umar di Timika, Rabu.
Atas raihan di PON XX Papua itu, menurut dia, ada beberapa hal yang menjadi bahan evaluasi, di antaranya terkait fasilitas latihan yang harus segera dilengkapi dan harus memperbanyak try out karena kurangnya jam terbang atlet sehingga penampilan mereka jadi kurang maksimal.
"Saya jalankan program latihan, tapi bagaimana saya bisa lihat hasilnya kalau tidak ada try out, di situ akan saya evaluasi kekurangannya," jelas Umar.
"Try out-nya harus minimal dengan provinsi lain yang punya banyak petarung bagus-bagus, sehingga saya sebagai pelatih bisa mengevaluasi, kekurangan atlet dimana dan sekaligus lebih mengembangkan lagi kelebihan-kelebihan atlet, baik dari segi fisik, teknik, maupun mental juang. Dengan begitu, pelatih merasa yakin ketika atlet tampil di kejuaraan," tambahnya.
Baca juga: Tuan rumah juara umum tarung derajat PON Papua
Baca juga: Atlet tarung derajat putri NTB rebut satu emas dari tuan rumah
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Rr. Cornea Khairany
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).