Ruby menempati peringkat keempat klasemen akhir setelah hanya mengumpulkan poin 6,5 dari sembilan pertandingan yang telah diikuti. Artinya di catur standar ini dirinya berhasil menang 6 kali, sekali remis dan dua kali kalah.
Medali emas sendiri diraih Kahfi Maulana dari DIY dengan poin 8 diikuti atlet Papua Yoseph Theolifus yang meraih medali perak dengan poin 7,5 dan medali perunggu diraih atlet Jawa Barat Arif Abdul Hafiz dengan poin 7.
"Kita menang di pertandingan terakhir namun Jawa Barat juga menang sehingga tidak ada medali yang kita dapat di PON kali ini. Atlet sudah berupaya maksimal namun sepertinya tidak ada rezeki kita di PON kali ini," kata dia.
Ruby juga mengikuti dua nomor pertandingan lainnya, yaitu catur kilat dan catur cepat. Di nomor catur kilat Ruby juga menempati peringkat empat dan di catur cepat berada di peringkat ketujuh.
"Di kelas kilat kita sangat berpeluang karena dari lima ronde pertama kita berhasil mengumpulkan 4,5 poin namun pada hari kedua gagal untuk meraih medali di empat ronde sisa," kata dia.
Hal ini tentunya menjadi evaluasi sendiri bagi kontingen catur Sumbar karena lawan mereka seperti Jawa Barat, DIY, Jawa Tengah dan lainnya rutin menjalankan try out dan lawan tanding mereka lebih banyak.
Menurut dia solusinya adalah membuat banyak turnamen sehingga mengetahui perkembangan catur yang terjadi pada saat ini.
"Kita butuh jam terbang melalui turnamen. Kalau tidak ada turnamen tentu kita seperti katak dalam tempurung, tidak tau perkembangan di luar sana," kata dia.
Baca juga: Sumbar gagal raih medali di catur kilat perorangan
Baca juga: Sumbar berpotensi raih medali di kelas catur kilat
Baca juga: Bupati Merauke dan Kapolda Papua buka pertandingan Catur PON Papua
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Atman Ahdiat
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).