Meski begitu, wakil DKI Jakarta tersebut belum mampu mempertajam rekor nasional (rekornas) miliknya 25,01 detik pada 2018 maupun rekor PON 2016 di Jawa Barat dengan 25,24.
Siman Sudartawa mengungkapkan faktor yang mempengaruhi penampilannya pada pesta olahraga terbesar di Indonesia tersebut.
Baca juga: Triady Fauzi pertahankan emas 100 meter gaya bebas putra
"Kami harus melakukan perjalan jauh dan terbang pada malam atau dini hari hari. Jadi memang kurang istirahat," kata Siman usai lomba di Arena Akuatik Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, Rabu.
"Mau datang lebih awal pun tidak bisa mencoba kolam karena ada dipakai perlombaan lain. Jadi sebenarnya banyak faktor yang mempengaruhi persiapan," Siman menambahkan.
Meski begitu, menurut Siman catatan waktu di PON Papua tidak buruk. "Target saya memang pada nomor 50 dan 100 gaya punggung karena di PON Jawa Barat juga meraih emas," ujar Siman.
Baca juga: Raina senang lalui PON terakhir saat regenerasi di Jabar berjalan baik
Pada perlombaan 50 meter gaya punggung putra, Siman mengalahkan wakil tuan rumah Papua Farrel Armandio Tangkas dengan catatan waktu 26,67 detik.
Sementara perunggu diraih Diwiki Anugrah dari DKI Jakarta dengan catatan waktu 26,77 detik.
"Untuk selanjutnya saya harus mempersiapkan lagi, berlatih lagi demi hasil yang lebih baik pada SEA Games Hanoi nanti," pungkas Siman.
Baca juga: Jawa Timur masih terbanyak dalam perolehan medali renang PON Papua
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Fitri Supratiwi
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).