ANTARA

  • Beranda
  • Berita
  • POBSI berharap GOR Biliar Mimika bisa bermanfaat pasca-PON

POBSI berharap GOR Biliar Mimika bisa bermanfaat pasca-PON

13 Oktober 2021 19:45 WIB
POBSI berharap GOR Biliar Mimika bisa bermanfaat pasca-PON
Para pebiliar berlaga di GOR Biliar SP 5 Mimika, Minggu (3/10/2021). (ANTARA/Zuhdiar Laeis)
Timika (ANTARA) - Pengurus Besar Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (PB POBSI) berharap GOR Biliar SP5 Mimika yang menjadi salah satu arena kompetisi bisa tetap bermanfaat setelah PON XX Papua berakhir.

Menurut Sekretaris Jenderal PB POBSI Robby Suarly di Mimika, Rabu, gedung yang menjadi lokasi pertandingan biliar PON Papua pada 3--14 Oktober itu merupakan salah satu arena terbaik yang dimiliki Indonesia sehingga sangat disayangkan jika tidak dimanfaatkan sebagaimana fungsi aslinya.

"Gedung ini dibangun secara spontan, namun desain dan fungsinya memang khusus untuk biliar. Bisa dilihat sendiri dari meja biliar, fasilitas dan peralatan pendukungnya sudah sangat bagus," kata Robby.

Secara rancang bangun, bangunan megah itu didedikasikan untuk olahraga biliar.

Robby pun secara meyakinkan menyebut baru kali pertama Indonesia memiliki gedung khusus pertandingan biliar seperti di Mimika.

"Saya ikut PON dari 1985 sampai 2016, lalu SEA Games dari 1987 sampai 2019, semuanya memakai aula biasa yang kemudian diletakkan meja biliar dan peralatan pendukung. Tapi, ini beda. Ada gedungnya sendiri, mejanya berstandar internasional, dan semua sudah ditata dengan perhitungan matang," kata Robby.

Keberadaan GOR Biliar SP5 diharapkan bisa mendorong perkembangan olahraga bola sodok tidak hanya di Papua, tetapi juga kawasan Indonesia timur.

Namun, dari sisi birokrasi, GOR Biliar Mimika secara inventaris dimiliki oleh Pemkab Mimika, sementara meja biliar dan perlengkapannya terdaftar sebagai inventaris Pemprov Papua.

Menyikapi hal ini, PB POBSI menyebutkan hal itu menjadi kewenangan kedua pihak dan yakin Pemkab Mimika maupun Pemprov Papua memiliki solusi terbaik.

"Harapan kami jangan dibongkar. Kalau pemprov mau ambil alatnya, mungkin pemkab bisa membeli barang serupa yang kemudian diserahkan ke pemprov. Kalau mejanya ini dipindahkan ada risiko rusak dan perlu penataan ulang yang memakan waktu serta biaya," pungkas Robby.

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Didik Kusbiantoro
Sumber: ANTARA