KBRN, Timika: Berderet kios penjaja souvenir khas Papua yang ramai dikunjungi pembeli.
Para pengunjung kios tersebut sebagian besar adalah atlet atau kontingen peserta PON XX dari Klaster Mimika.
Sebagai calon pembeli, mereka pun nampak santai memilih souvenir yang akan dijadikan buah tangan untuk keluarga atau kerabat di daeerahnya masing-masing.
Beragam pertanyaan terlontar dari bibir mereka kepada pelayan maupun pemilik toko, seperti 'motif apa ini?', atau 'ini harganya berapa?', pokoknya ramai sekali.
“Ini saya beli tas buat anak saya. Khas dari sini. Ini seratus ribu dapat tiga buah," ujar Miswanto, wasit cabor aeromodelling dari Provinsi Jawa Timur, kepada RRI.co.id, Rabu (13/10/2021).
Menurut Miswanto, souvenir-souvenir khas Papua ini sangat unik.
Selain berburu tas rajut sebagai oleh-oleh untuk anaknya di Surabaya, Miswanto juga ingin membeli madu dan sarang semut, yang dipercaya berkhasiat untuk kesehatan.
Penjualan cinderamata khas Papua selama perhelatan PON di Mimika ini meningkat tajam.
Abdul Ganing, pemilik kios Ana Souvenir di Jalan Ahmad Yani, Timika, mengaku setiap hari ada saja pengunjung yang membeli souvenir di kiosnya.
Hal ini disebutnya sebagai berkah tersendiri karena di hari biasa (di luar PON), kiosnya terbilang sepi pembeli.
“Kurang lebih selama dua minggu PON ini, Alhamdulillah rejeki tersendiri untuk kami. Karena kalau hari-hari biasa kadang ada kadang gak ada (pembeli). Kalau dihitung-hitung bisa dua sampai tiga kali lipat dari hari biasa,” ujar Abdul Ganing kepada RRI.co.id, Rabu (13/10/2021).
Para pembeli rata-rata mencari cinderamata khas Papua, seperti noken, yang dibanderol penjual mulai dari harga Rp120 ribu hingga Rp250 ribu.
Selain noken, beberapa souvenir yang paling dicari pembeli adalah kain batik Papua, hiasan dinding dari kulit kayu, sampai koteka.
Menjelang penutupan PON XX di Papua, banyak kontingen yang akan segera meninggalkan Papua.
Jadi tidak heran apabila sebagian besar mereka berburu cinderamata yang akan dibawa sebagai oleh-oleh.
Toko cinderamata khas Papua di Timika dapat ditemui sepanjang Jalan Ahmad Yani, Timika. (Miechell Octovy Koagouw)
Pewarta: Ellyani Ratnaningsih
Editor: Nugroho
Sumber: RRI