"Mungkin kami akan evaluasi besar di finishing. Karena kalau dari segi permainan, mereka sudah seimbang," kata pelatih tim bola tangan putri Papua Joni Seprianus Sir di Mimika, Rabu.
Joni mengaku puas dengan permainan yang ditunjukkan anak asuhnya di laga PON, mengingat waktu persiapan yang relatif singkat.
Baca juga: Masuk final, bola tangan Kaltim fokuskan "recovery"
"Saya sangat puas, mereka menunjukkan suatu performa luar biasa. Mereka bermain begitu lepas, cuma ada beberapa titik yang kami lihat, segi finishing terkendala, terburu-buru," katanya.
Dari laga semifinal melawan Jawa Barat, Joni menilai pertahanan yang dibangun tim asuhannya sudah bagus, tetapi terkendala dalam segi penyerangan.
"Kita sudah bagus dengan posisi pertahanan, tapi ketika menyerang, finishing kita yang jadi kendala. Mungkin ini jadi evaluasi besar agar ketika perebutan juara ketiga bisa bermain maksimal," ujarnya.
Persiapan secara taktik dan strategi, kata dia, juga akan dilakukan lebih bagus untuk meraih medali perunggu.
Baca juga: Bola tangan putra DKI Jakarta melenggang ke final
Bahkan, Joni pun telah memetakan kekuatan lawan yang akan dihadapinya untuk perebutan posisi ketiga.
"Kemarin, Jabar ketemu DKI, kami sudah lihat dari segi permainan Jabar lebih unggul. Tapi tidak menutup kemungkinan kita harus bersiaga meskipun kita tahu peta kekuatan seperti apa," katanya.
Joni tetap optimistis dengan kemampuan anak asuhnya untuk memperjuangkan medali perunggu bagi provinsinya.
"Menurut saya, kita bisa bersaing. Besok kita lihat bagaimana kesiapan mental mereka, terutama masuk di match terakhir, harus menjaga semangat mereka. Tetap optimistis bisa menang dari DKI Jakarta," pungkasnya.
Perebutan juara ketiga bola tangan putri PON Papua digelar di GOR Futsal Mimika, Papua, Kamis (14/10).
Baca juga: Bola tangan putri Jabar bekuk tuan rumah di semifinal
Baca juga: Kalahkan DKI, tim bola tangan putri Kaltim tembus final
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Fitri Supratiwi
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).
