"Kita sudah melakukan rapat dengar pendapat dengan pengurus KONI Sumbar terkait keberangkatan ini. Kita minta KONI betul-betul lakukan kajian, evaluasi terkait atlet yang berangkat ini," kata dia di Padang, Kamis.
Dalam pertemuan itu KONI Sumbar mengatakan telah melakukan efisiensi terkait jumlah atlet dan kontingen yang akan berangkat.
"Kita minta KONI Sumbar betul-betul lakukan kajian karena ini berdampak pada biaya akomodasi karena jauhnya jarak serta keamanannya," kata dia.
Menurut dia KONI Sumbar sendiri memprediksi dapat menghasilkan medali dari cabang atletik dua medali emas, angkat berat satu emas, binaraga satu emas, balap motor satu emas, billiard satu emas, catur satu emas dan cricket satu emas.
Kemudian gulat dua emas, gantole dan paralayang enam emas, karate satu emas, kempo dua emas, muathai satu emas, panjat tebing satu emas, panahan satu emas, pencak silat dua emas, sepak takraw satu emas, taekwondo dua emas, tarung derajat dua emas, tinju satu emas dan senam satu emas.
Sementara untuk kontingen Sumbar yang akan berangkat sebanyak 320 orang yang terdiri dari 188 atlet, 58 pelatih, 8 medis, 14 bootman, 25 panitia, enam orang dari media dan 21 orang keamanan dari kepolisian.
Data KONI Sumbar, anggaran yang dibutuhkan untuk PON XX Papua diantaranya biaya Pelatprov Sumbar untuk PON XX Rp10,1 miliar, biaya pelatihan intensif khusus untuk PON Rp2,2 miliar, biaya keberangkatan kontingen Sumbar ke-21 sebanyak Rp12,2 miliar.
Jumlah keseluruhan kebutuhan adalah Rp35,9 miliar sementara anggaran yang disediakan dari APBD Provinsi sebesar Rp17,6 miliar sehingga terjadi kekurangan sekitar Rp18,2 miliar.
"Laporan KONI Sumbar persiapan keberangkatan sudah 90 persen dan kontingen Sumbar sudah didaftarkan," kata dia.
Baca juga: DPRD Sumbar akan panggil KONI terkait keberangkatan ke PON Papua
Baca juga: Kontingen "gendut" Cabor Dayung Sumbar menuju Papua
Baca juga: KONI Sumbar butuh dukungan anggaran jelang PON XX Papua
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Dadan Ramdani
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).