"Tim kami hanya mampu menyabet perunggu setelah pada final melawan Papua kalah. Kegagalan memboyong medali perak dipengaruhi kondisi pemain yang tak berimbang dengan tuan rumah tersebut," kata Wira di Sentani, Papua, Kamis.
Menurut dia, tim rugbi Bali sudah bermain secara maksimal, namun tetap tak mampu meraih medali emas.
"Kegagalan tim rugbi ini saya kira karena dua pemain kami, yakni Rani dan Sukma, absen pada pertandingan kali ini, sehingga sangat mempengaruhi permainan dan kekompakan tim," ujar Wira.
Baca juga: Tim rugby 7S putri Bali raih perunggu setelah kalahkan Yogyakarta
Meski demikian, ia memastikan tim rugbi Bali akan melakukan evaluasi dan berlatih secara berkelanjutan sehingga dalam mampu meraih prestasi yang lebih baik ke depannya.
"Ajang olahraga empat tahunan ini menjadi tolok ukur kemampuan para pemain kami. Sehingga ke depan perlu dievaluasi strategi-strategi menghadapi lawan," ucap Wira.
Sementara itu, pada cabang olahraga atletik, atlet lompat tinggi Bali Made Gede Antara harus puas meraih perunggu karena ia hanya melompat setinggi 204cm.
Pelatih atletik Bali Nyoman Suteja mengakui kegagalan Gede Antara karena ia bertanding dalam kondisi cedera. Ia membeberkan dalam satu bulan terakhir, kaki tumpuan Antara mengalami cedera.
"Memang saat ini kaki Gede Antara masih dalam kondisi cedera, sehingga ia tak mampu melompat secara maksimal," terang Suteja.
Baca juga: Made Eppi menangi emas pertama di PON Papua dari lompat tinggi putri
Baca juga: Tuan rumah raih emas rugby 7S setelah kalahkan DKI Jakarta
Pewarta: I Komang Suparta
Editor: Rr. Cornea Khairany
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).