Lulut bertemu dengan wakil tuan rumah Sumurung Siregar dalam partai final.
Mengantongi keunggulan 4-3 pada babak ketiga, Lulut berupaya menahan serangan pegulat tuan rumah yang ingin mencoba mencuri poin. Namun pegulat Jawa Timur itu dengan bertahan mampu menyintas babak final dengan keunggulan satu poin guna mengamankan emas.
Jawa Timur sebelumnya telah mengoleksi enam medali emas dari gulat selama enam hari pelaksanaan dan seperti yang diungkapkan pelatih mereka Fatur Rachman, Lulut memiliki peluang besar menambah pundi-pundi medali emas kontingennya dalam kelas 87kg.
Baca juga: Gulat Sumbar tak hasilkan medali di hari terakhir PON klaster Merauke
Medali perunggu Greco-Roman 87kg dibawa pulang Henry Hidayat asal Kalimantan Timur setelah menang mutlak atas pegulat DKI Jakarta M. Rudiansyah.
Sebanyak 15 medali emas telah diperebutkan para pegulat gaya bebas dan Greco-Roman pada pertandingan selama enam hari sebelumnya.
Hari terakhir pertandingan gulat PON Papua memperebutkan tiga emas terakhir dari nomor Greco-Roman kelas 87kg, 97kg dan 130kg.
Berbeda dengan gulat gaya bebas yang memungkinkan seluruh bagian tubuh digunakan dan diserang, dalam nomor Greco-Roman pegulat dilarang mencengkeram bagian tubuh lawan di bawah lingkar pinggang atau menjegal dan menggunakan kaki untuk melakukan serangan.
Baca juga: Gulat PON Papua perebutkan tiga emas terakhir
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Jafar M Sidik
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).