Ricky menyabet medali emas keduanya pada PON Papua setelah mengalahkan Andri yang mewakili Kepulauan Riau dengan skor 9-7, namun dia mengaku tak menyangka bisa mengakhiri laga final dengan menang.
"Ini kalau di atas kertas, saya sudah tidak mungkin menang lawan yang muda-muda, karena mereka atlet SEA Games. Saya beruntung saja tadi dia sempat foul harusnya pukul bola empat tapi kena yang sembilan, saya bisa tambah poin dari situ," kata Ricky saat ditemui selepas pertandingan di GOR Biliar SP5 Mimika, Kamis.
Ricky sungguh tidak menyangka bisa menyudahi hari terakhir pelaksanaan biliar PON Papua dengan kembali menduduki podium tertinggi dengan mengalahkan atlet berbakat yang lebih muda.
Dia pun mengapresiasi semangat juang pebiliar muda yang menurutnya akan menjadi wakil terbaik Indonesia di kancah internasional.
Baca juga: Pebiliar Dhendy Krhistanto sumbang emas Jabar melalui snooker six red
Pada perhelatan biliar PON Papua pada 3-14 Oktober, Ricky tercatat sudah menorehkan tiga medali bagi Jawa Tengah dengan dua emas dan satu perunggu.
Medali emas pertama diraih Ricky dari nomor ganda putra bola 15, yang berpasangan dengan Rico Dela Wijaya. Kemudian medali perunggu diamankan dari nomor ganda putra bola 10 saat berpasangan dengan Rizkha Affandy.
Hasil ini membawa perubahan positif bagi tim biliar Jawa Tengah yang kini menduduki peringkat ketiga klasemen perolehan medali, dari sebelumnya berada pada posisi keempat.
Papua yang merupakan tuan rumah tak mampu menambah perolehan medali emas pada paruh akhir turnamen dan terhenti hanya dengan dua emas, dua perak dan delapan perunggu.
Posisi puncak diduduki DKI Jakarta yang meraih satu emas lewat Fathrah Masum/Desi Aristia hari ini, mencatatkan total empat emas, satu perak dan dua perunggu. Pada peringkat kedua, bertengger Jawa Barat yang juga menambah medali emas hari ini dengan total tiga emas, dua perak, dan tiga perunggu.
Baca juga: Fathrah/Desi tundukkan wakil Papua di final bola sembilan biliar PON
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Jafar M Sidik
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).