"Peti kemas yang masuk ke Jayapura per bulan biasanya 6.000-7.000 peti per bulan. Sejak awal September ada peningkatan 1.000-1.500 peti," kata General Manager PT Pelindo (Persero) Cabang Jayapura Sonny Uktolseya kepada ANTARA di Jayapura, Kamis.
Sonny mengatakan Badan Usaha Milik Negara bidang pelabuhan itu memprioritaskan kontainer pengangkut barang-barang kebutuhan penyelenggaraan PON Papua segara keluar dari pelabuhan dan terkirim ke panitia.
"Kami terus melayani kebutuhan para pemilik barang dengan bekerja selama 24 jam dengan pergantian shift para pekerja. Itu sudah menjadi amanat bagi kami karena barang PON harus segera dikirim," katanya.
Baca juga: Warga sekitar Stadion Lukas Enembe nonton bareng laga Papua vs Aceh
Meski terjadi peningkatan hingga 1.500 kontainer, Sonny mengatakan puncak peningkatan barang terjadi pada awal hingga pertengahan September.
"Kami bahkan telah menyiapkan alat bongkar muat serta tambahan fasilitas untuk kontainer es yang mengangkut barang-barang mudah busuk seperti daging dan sayuran," katanya.
Guna persiapan PON, Pelindo juga mendapatkan dukungan dari instansi lain seperti Kementerian Perhubungan terkait izin pengangkutan barang pada 1-2 Oktober jelang upacara pembukaan PON Papua.
"Jelang pembukaan, ada kebijakan agar peti kemas tidak keluar pelabuhan karena dapat mengganggu lalu lintas. Tapi untuk barang-barang kebutuhan PON, barang keluar masih dapat izin," katanya.
Selain itu, Pelindo Jayapura juga mendapatkan dukungan pasokan listrik dari Perusahaan Listrik Negara Jayapura guna memperlancar arus bongkar muat, terutama pada malam hari.
Baca juga: Jawa Barat berjaya rebut medali emas 4x400 meter estafet putra
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Jafar M Sidik
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).