"Tetap kita terima dengan lapang dada (gagal membawa medali perunggu), anak-anak sudah usaha semaksimal mungkin," jelas Rahmat.
Menurut Rahmat, di laga ini beberapa pemainnya tidak bisa bermain secara maksimal karena cedera dan hal itu turut mempengaruhi permainan timnya.
Selain itu, Rahmat juga mengatakan sempat ada miskomunikasi antara tim pelatih Kalimantan Timur soal sisa pergantian pemain di babak tambahan.
"Memang kami, pemain kami tidak maksimal artinya ada beberapa pemain yang cedera. Terus tadi ada miskomunikasi untuk masalah pergantian pemain," jelas Rahmat.
Meski harus menelan kekalahan, ia sudah cukup puas dengan penampilan anak asuhnya yang tampil luar biasa meski diterpa badai cedera.
Rahmat menilai timnya sudah bermain bagus, namun pada sebuah pertandingan ada kalah dan menang, di mana Kalimantan Timur belum beruntung.
"Anak-anak sudah semaksimal mungkin, sudah usaha, karena memang di dalam pertandingan ini kami dibalut dengan pemain yang cedera.
"Anak-anak hari ini main bagus sekali, kita sudah usaha. Memang main bola ada kalah ada menang dan kami belum beruntung," terang Rahmat.
Pada pertandingan final, Papua berhasil meraih medali emas setelah mengalahkan Aceh dengan skor 2-0 pada partai final di Stadion Mandala, Jayapura, Kamis.
Baca juga: Jatim kalahkan Kaltim 3-2 untuk rebut medali perunggu
Baca juga: Rekam jejak tim sepak bola putra Jatim dan Kaltim di PON Papua
Baca juga: Kaltim siap hadapi Jatim pada perebutan medali perunggu PON Papua
Pewarta: Aldi Sultan
Editor: Atman Ahdiat
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).