"Yang diberikan kepada mahasiswa di antaranya beasiswa sampai selesai S1, kemudian beasiswa S2 dan S3. Selanjutnya, kepada mereka yang masih punya persoalan beasiswa ketika mereka studi," ujar Rektor Unesa Prof. Nurhasan saat menyambut mahasiswa yang mengikuti PON Papua di kampus setempat, Selasa.
Mahasiswa Unesa yang memperkuat Kontingen Jawa Timur turut menyumbang 16 emas, 22 perak dan 24 perunggu di ajang PON XX Papua.
Baca juga: UNESA beri beasiswa pendidikan bagi atlet Indonesia di Olimpiade Tokyo
Selain memberikan penghargaan bagi peraih medali, Unesa juga memberikan penghargaan bagi mahasiswa yang tampil pada ajang olahraga empat tahunan tersebut.
"Semua yang ikut PON akan dibebaskan skripsi. Ada 98 mahasiswa, kesemuanya bebas skripsi. Itu merupakan apresiasi lembaga kepada mahasiswa. Mereka yang sudah berjuang tiga hingga empat tahun dan luar biasa membantu dan membawa marwah olahraga untuk kepentingan di Jatim," ucap Nurhasan.
Dia pun berharap langkah yang dilakukan Unesa dapat dicontoh perguruan tinggi lain sebagai bentuk penghargaan atas jerih payah atlet.
Menurut dia, lembaga perguruan tinggi mempunyai kewajiban untuk menyediakan wadah guna meningkatkan prestasi atlet melalui pengembangan iptek, dan sport science sekaligus memberikan apresiasi sebagai atlet.
"Kami juga bekerja sama dengan KONI Jatim dan lembaga lain untuk membekali mereka soal kewirausahaan, juga magang di suatu perusahaan. Dan pada saatnya ketika dia dapat medali, bisa dimanfaatkan bagi masa depannya," kata Nurhasan.
Baca juga: Pendidikan gratis disiapkan bagi atlet Indonesia di Paralimpiade Tokyo
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Harian Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim M Nabil mengapresiasi kebijakan dari Rektor Unesa tersebut.
"Ini kebijakan yang gila dari Rektor Unesa. Kami selalu berpikir bagaimana anak-anak tetap bersekolah, punya gelar secara akademis, ternyata sudah dijawab rektor," tutur Nabil.
Ia mengungkapkan KONI Jatim mempunyai program agar atlet memiliki bekal yang cukup untuk masa tuanya.
"Karena kami punya konsep jangan sampai menzalimi atlet, memanfaatkan saat berprestasi dan meninggalkan saat purna-atlet. Ini sudah dijawab oleh Unesa. Terlepas mereka akan jadi pelatih atau pengusaha, tapi mereka sudah dapat gelar," pungkas Nabil.
Baca juga: Dispora Surabaya gandeng Unesa dirikan Akademi Sepak Bola
Pewarta: Fiqih Arfani/Willy Irawan
Editor: Rr. Cornea Khairany
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).