RRI

  • Beranda
  • Berita
  • Peparnas Papua Dorong Regenerasi Atlet Disabilitas

Peparnas Papua Dorong Regenerasi Atlet Disabilitas

4 November 2021 10:20 WIB
Peparnas Papua Dorong Regenerasi Atlet Disabilitas

KBRN, Jakarta: Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua merupakan ajang yang dapat menyukseskan regenerasi atlet penyandang disabilitas di tanah air. Karena, banyak bibit muda atlet disabilitas potensial yang diprediksi akan bermunculan pada berbagai cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan pada dua pekan ke depan.

“Target Peparnas kali ini adalah, sukses regenerasi atlet penyandang disabilitas,” kata Wakil Sekeretaris Jenderal (Wasekjen) National Paralympic Comitee Indonesia (NPCI) Rima Ferdianto, Rabu (3/11/2021), melalui keterangan yang diterima rri.co.id dari Media Center Kominfo di Papua.

Menurut Rima Peparnas kali ini lebih fokus kepada wilayah yang telah melakukan pembinaan optimal kepada atlet penyandang disabilitas yang berlaga pada pesta olahraga tiap empat tahunan ini. Pembinaan serius pemerintah daerah akan sangat terlihat jelas melalui performa atlet yang tampil di Peparnas kali ini.

Secara konkrit, sistem pertandingan yang diatur dalam laga perlombaan membatasi atlet yang masuk dalam kategori atlet elit yang memiliki kriteria memiliki pengalaman juara internasional. Olahragawan dengan kategori ini, hanya diperbolehkan turun pada satu nomor cabor pertandingan.

Kemudian, bagi atlet yang masuk dalam kategori atlet nasional dapat mengikuti nomor pertandingan melebihi dua kali dalam perhelatan olahraga yang digelar pada saat ini. Pembagian ini bertujuan membuat kualitas atlet menjadi terasah dengan pertandingan yang dilakukan berkali – kali di lain nomor.

“Kita bikin ada kategori nasional dan elit. Elit itu adalah atlet yang pernah juara dalam pertandingan internasional. Kategori atlet nasional adalah semua yang sudah punya pengalaman ikut event nasional,” lanjut Rima.

Sistem pertandingan yang dibangun pada saat ini, lanjut Rima, membuat pembinaan atlet menjadi kunci utama dalam menjuarai ajang Peparnas yang digelar di Papua saat ini. Sebab, daerah yang mempunyai kebiasaan merekrut atlet dengan pengalaman internasional, akan terhambat dengan sistem yang diterapkan pada ajang yang digelar pada saat ini.

Jadi, daerah yang paling banyak memiliki medali itu berasal dari daerah yang mempunyai pembinaan atlet yang paling baik di daerahnya.

“Menghindari antar daerah ini melakukan transaksional yang merekrut atlet bintang. Suatu daerah yang mempunai finansial yang kuat dapat mudah menjadi juara,” terang Rima.

Penerapan sistem ini menurut Rima, berpeluang mendorong percepatan regenerasi atlet penyandang disabilitas menjadi lebih cepat daripada sebelumnya. Sehingga, atlet dengan bakat mumpuni dapat senantiasa mengasah kemampuannya untuk berbagai ajang bergengsi tingkat nasional maupun internasional.

Tujuan akhir dari hal ini, adalah banyak atlet penyandang disabilitas dalam negeri yang menorehkan prestasi yang membanggakan bagi tanah air dalam beberapa waktu ke depan.

“Kita mendorong agar regenerasi cepat tumbuh di setiap cabor atlet penyandang disabilitas,” ucap Rima.

Sejak Selasa (2/11/2021) rombongan atlet dari berbagai provionsi telah berdatangan ke Jayapura. Tidak kurang dari 2.725 atlet dan official akan berpartisipasi pada 617 nomor pertandingan di 12 cabang olahraga. Dijadwalkan, Peparnas XVI Papua akan dibuka secara resmi pada Jumat (5/11/2021).

Pewarta: Niar Abdul Litiloly
Editor: Nugroho
Sumber: RRI