KBRN, Jayapura: Api PEPARNAS XVI Papua telah tiba di Gedung Negara, Gubernur Provinsi Papua, Kamis (4/11/2021) untuk disemayamkan semalam dan akan kembali diarak pada opening seremonial Pekan Paralympic Nasional (PEPARNAS) XVI Papua di Halaman Stadion Mandala, Kota Jayapura.
Prosesi api PEPARNAS ini dibawa oleh Marinus Melianus Jowei salah satu atlet elit milik Papua diikuti oleh 13 atlet terbaik yang diserahkan kepada Gubernur Papua Lukas Enembe diwakili Sekda Papua Ridwan Rumasukun.
"Api telah menyala menandakan bahwa semangat yang dikobarkan itu akan terus menyala. Ini adalah awal permulaan mulai dari Papua untuk Indonesia dan dunia," kata Ridwan Rumasukun.
Diharapkan perhelatan PEPARNAS XVI Papua menjadi momentum untuk menjaga kesatuan dan persatuan dari semua insan olahraga.
"Api ini disemayamkan di sini dan besok akan dibawa ke Stadion Mandala dan pesan Gubernur kepada seluruh peserta tetap menjaga persatuan dan kesatuan. Kita sudah membuktikan bahwa torang bisa di PON XX dan sekarang kita harus lebih bisa lagi," ujarnya.
Sementara itu, Marinus Melianus Jowei mengaku bangga sebagai putra daerah yang berprestasi tingkat dunia, dan Nasional untuk membawa api PEPARNAS XVI Papua.
"Saya bangga bisa membawa api ini ke gedung Negara dan besok juga sampai di pembukaan nanti saya berharap lebih meriah. Pemerintah juga luar biasa karena kami diperhatikan kaum disabilitas," katanya.
Dirinya mengaku PEPARNAS merupakan kebanggaan bisa dilaksanakan di Papua, lantaran ini baru pertama kali dan harus dibuktikan dengan prestasi yang ditorehkan.
"Sebagai atlet Papua kami merasa sukses dan juga menjadi beban bagi kami untuk atlet berpretasi dan kapan lagi kita bisa berlaga di sini. Dan sebagai putra daerah kita harus menunjukkan yang terbaik, ini bukan sebuah halangan kami," ujarnya.
"Persiapan kami selama 1 tahun lebih TC dan kami rasa sudah cukup dan sudah siap. Kita tuan rumah dan pasti bisa beprestasi di sini kenapa tidak, apalagi semangat teman-taman atlet sangat luar biasa untuk berprestasi," tandasnya.
Pewarta: Naldi Kesaulya
Editor: Nugroho
Sumber: RRI