KBRN, Jayapura: Cabang olahraga cabor bulutangkis Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI tahun 2021 Papua bernuansa pemain kelas dunia. Sebab cabang olahraga bulutangkis diikuti para pemain (paralimpian) peraih medali di Paralimpiade Tokyo.
Cabang olahraga bulutangkis Peparnas XVI akan digelar di GOR Cendrawasih Kota Jayapura mulai Sabtu (06/11/2021) besok hingga 12 November mendatang, diikuti 205 atlet dari 26 kontingen dengan mempertandingkan 6 kategori.
Beberapa pemain kelas dunia yang dipastikan hadir untuk memperkuat daerahya diantaranya adalah Leani Ratri Oktila peraih 2 medali emas dan 1 perak Paralimpiade 2021 Tokyo Agustus lalu saat membela Kontingen Indonesia dan kini membela Kontingen Riau di arena Peparnas Papua.
Kemudian Khalimathus Sadiah peraih emas ganda campuran yang membela kontingen Jawa Timur dan Hari Susanto peraih emas ganda campuran yang turun membela tim Jawa Barat. Selain itu juga terdapat beberapa paralimpian bulutangkis asal Jawa Tengah peraih medali perunggu yakni Suryo Nugroho dan Fredy Setiawan.
“Hadirnya Paralimpian bulutangkis di arena Peparnas menjadi warna menarik dan sudah pasti penampilan mereka akan ditunggu karena selama ini masyarakat belum melihat secara langsung”, ungkap Ketua Dewan Wasit Bulutangkis Peparnas Papua Joko Suryono saat ditemui RRI di GOR Cendrawasih Jumat (5/11/2021) pagi.
Menurut Joko Suryono, meski mereka mampu mempersembahkan medali saat membela Indonesia di arena Paralimpiade Tokyo bulan Agustus lalu, dipastikan perjalanan mereka tidaklah mudah dalam persaingan perebutan gelar terbaik dinomornya.
“Sejauh ini dari pengamat daerah-daerah lain juga sudah mempersiapkan para atletnya secara maksimal dan ini menjadi tantangan bagi mereka untuk bisa melaju mulai dari babak penyisihan hingga putaran final’” tambah Joko.
Sementara Ketua Panitia Bulutangkis Peparnas XVI Papua, Kamino menjelaskan, untuk venues bulutangkis di GOR Cendrawasih Jayapura hingga saat ini telah memasuki tahapan 90 persen persiapan. Fasilitas lapangan di GOR Cendrawasih sangat respresentatif menggunakan 4 line dengan karpet berwarnai hijau serta perangkat pertandingan berlisensi nasional.
“Untuk finishing hari ini adalah penyelesaian pemasangan tirai berwarna hitam untuk menutupi jendela kaca disekitar atas tribun GOR karena memantulkan cahaya dan menggangu pernainan para atlet yang berlaga nanti,” imbuh Kamino.
Cabang olahraga bulutangkis Peparnas Papua mempertandingkan tiga klassikasi. Untuk kelas elite, peserta yang akan bersaing adalah mereka yang pernah mengikuti ajang internasional seperti ASEAN Para Games, Asian Para Games, dan Paralimpiade atau atlet yang memiliki ID Internasional di Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). Selain itu, atlet elite juga hanya diperbolehkan mengikuti satu nomor pertandingan pada kelas yang diikuti.
Kelas elite mempertandingkan 12 nomor meliputi sektor tunggal putra dan putri WH1, WH2, SL3, SL4, SU5, dan SS6. Sementara untuk kelas nasional terdapat 24 nomor pertandingan. Untuk WH1 meliputi tunggal putra dan putri kemudian katagori WH2, selain tunggal putra dan putri juga akan ada pertandingan ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.
Untuk SL3, pertandingan yang berlangsung meliputi tunggal putra dan putri serta ganda putra dan putri. Kemudian SL4 yakni tunggal putra dan putri serta ganda campuran. Sedangkan untuk SL5, nomor pertandingan meliputi tunggal putra, tunggal putri, dan ganda putra. Pada kelas nasional, juga akan dipertandingkan nomor SS6 tunggal putra, tunggal putri, ganda putra dan putri, serta ganda campuran.
Di arena Peparnas Papua, cabang olahraga bulu tangkis juga akan mempertandingkan kelas bagi atlet yang mengalami hambatan pendengaran untuk tunggal putra dan putri. Selain itu ada pertandingan beregu putra.. (EP/AW)
Pewarta: Edwi Puryono
Editor: Nugroho
Sumber: RRI