RRI

  • Beranda
  • Berita
  • NPCI: Atlet Peserta Peparnas Terjamin Kualitasnya

NPCI: Atlet Peserta Peparnas Terjamin Kualitasnya

7 November 2021 18:40 WIB

KBRN, Jayapura: Adanya perhatian Pemerintah sejak tahun 2015 dengan memfasilitasi pembinaan optimal olahraga atlet penyandang disabilitas, dapat dipetik buahnya saat ini.

Pada tahun tersebut, Pemerintah memberikan insentif cukup besar untuk mendukung pelatihan, sehingga kualitas para atlet paralimpik Indonesia terus maksimal ketika mengikuti setiap pertandingan di kancah olahraga tingkat nasional maupun internasional.

"Tentu saja tidak akan bisa dilakukan tanpa fasilitas pemerintah. Dalam hal ini pemerintah pusat memfasilitasi kami untuk melakukan pembinaan atau pelatnas kepada para atlet," ungkap Rima Ferdianto, Wakil Sekretaris Jenderal National Paralympic Committe Indonesia (NPCI) saat jumpa pers di Media Center Kominfo Peparnas Papua di Swissbell Hotel Kota Jayapura, seperti dikutip RRI.co.id, Minggu (7/11/2021).

Melalui dukungan tersebut, membuktikan bahwa pemerintah telah menerapkan prinsip kesetaraan antara atlet penyandang disabilitas dengan atlet non-disabilitas.

Dari sisi kesejahteraan atlet penyandang disabilitas ini, lanjut dia, pemerintah memberikan serangkaian kebijakan yang membuat para atlet penyandang disabilitas merasa terjamin dalam menekuni profesi olahragawan.

Sebab, pemerintah memberikan insentif yang sangat banyak kepada para atlet dalam bentuk uang, tempat tinggal hingga pekerjaan.

Adanya kebijakan ini, tentunya membuat atlet penyandang disabilitas merasa termotivasi untuk meningkatkan performanya dalam setiap pertandingan olahraga yang dijalaninya.

Hasilnya, banyak prestasi yang membanggakan bangsa dan negara dalam kurun waktu beberapa waktu belakangan.

"Pemberian honor saat pelatnas, sampai diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), hingga diberikan rumah tinggal, telah didapatkan para atlet penyandang disabilitas," kata Rima.

Sedangkan dari sisi pembinaannya, pemerintah telah memberikan dukungan laboratorium sport science.

Melalui teknologi ini mampu mengukur kekuatan yang dimiliki oleh olahragawan dalam negeri.

Begitu juga sebaliknya, alat ini juga mampu mengukur kekuatan para atlet penyandang disabilitas yang dihadapi saat mengikuti kompetisi internasional.

Dengan menggunakan ini, atlet penyandang disabilitas dalam negeri dapat memetakan kekuatan lawan dalam suatu ajang olahraga yang diikutinya.

Kemudian diselaraskan dengan atlet dalam negeri yang memiliki kemampuan setara atau pun di atas atlet yang dihadapi itu.

Dampaknya, NPCI dapat secara detil mengatur atlet yang bertanding dalam suatu nomor pertandingan ketika mengikuti ajang internasional.

Hal ini, tentunya akan menguntungkan bagi atlet dalam negeri, untuk menghasilkan banyak pundi medali.

"Kita juga mendapatkan laboratorium sport science, untuk recovery mereka baru saja kemarin kita dapatkan fasilitas ini dari pemerintah," tambah Rima.

Jaminan Atlet Terbaik

Rima melanjutkan, dukungan Pemerintah yang optimal ini membuat NPCI kini lebih detil mengirimkan atlet yang tepat dalam satu nomor pertandingan pada ajang internasional.

Setiap atlet yang terjun diperhitungkan dengan kekuatan lawan yang dihadapi dengan menggunakan teknologi laboratorium yang diberikan oleh pemerintah beberapa waktu lalu.

Dengan begitu, setiap atlet yang terjun dalam satu nomor pertandingan dapat dipastikan memiliki peluang menang dalam ajang pertandingan yang diikutinya.

Jadi, peningkatan prestasi Indonesia dalam olahraga paralimpik dapat terus naik secara signifikan.

"Kita tidak pernah lagi mengirimkan atlet yang hanya sekedar menjadi penggembira. Tapi semua atlet yang kita kirimkan terjamin kualitasnya," tutup Rima Ferdianto kepada para awak media peliput Peparnas Papua. (Miechell Octovy Koagouw)

Pewarta: Adi Wiyono
Editor: Nugroho
Sumber: RRI