RRI

NPCI Temukan Bibit Atlet Dunia di Peparnas

8 November 2021 04:40 WIB
NPCI Temukan Bibit Atlet Dunia di Peparnas

KBRN, Jakarta: Dua hari penyelengaraan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua, Pelaksana Teknis atau Technical Delegate (TD) pada cabang olahraga (cabor) Badminton menemukan dua orang bibit atlet penyandang disabilitas kelas dunia.

Kedua atlet tersebut berlaga pada nomor tunggal putri klasifikasi SU-5 dan nomor tunggal putri klasifikasi SS- serta masuk dalam kategori atlet nasional yang baru pertama kali mengikuti ajang Peparnas pada tahun ini.

“Pada cabor badminton, NPCI sudah menemukan dua bibit atlet dengan kualitas tingkat dunia,” kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) National Paralympic Committe Indonesia (NPCI) Rima Ferdianto di Media Center Kominfo Peparnas Papua yang dikutip rri.co.id pada Minggu (7/11/2021).

Menurut Rima, laporan yang berkaitan dengan dua bibit atlet di atas didapatkan melalui laporan dari pelaksana teknis dari cabor Badminton. Menurut pengamatan mereka di lapangan, diketahui keduanya memiliki keunggulan layaknya atlet kelas dunia. Hal ini diperhatikan mulai dari gaya bermain hingga pukulan raket yang diperlihatkan selama menjalani pertandingan.

Rima mengatakan, kedua atlet ini memang mendominasi pada nomor pertandingan yang dimainkannya dalam ajang Peparnas kali ini. Diprediksi, keduanya akan mendapatkan medali emas dari nomor pertandingan yang ditentukan oleh panitia pelaksana cabor Badminton pada beberapa waktu yang lalu.

“Kita sudah punya pengalaman sangat banyak. Jadi bisa mengkomparasi, ini kelihatannya bukan hanya nasional lagi, tapi pemain dunia,” tutur Rima.

Nantinya, kedua atlet ini akan direkomendasikan masuk dalam pemusatan pelatihan nasional (pelatnas). Agar, kemampuan keduanya dapat diasah menjadi lebih tajam lagi ketika turun dalam berbagai ajang olahraga tingkat internasional yang akan berlangsung dalam waktu dekat ini.

Rima melanjutkan, tumbuhnya regenerasi atlet penyandang disabilitas pada ajang ini, berkat peran pemerintah yang mendukung sepenuhnya pembinaan atlet. Sehingga prestasi atlet penyandang disabilitas di dalam negeri dapat terpacu menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.

Dukungan pemerintah yang optimal ini sambung Rima, membuat NPCI kini lebih teliti untuk mengirimkan atlet yang tepat dalam satu nomor pertandingan pada ajang internasional. Setiap atlet yang terjun diperhitungkan dengan kekuatan lawan yang dihadapi dengan menggunakan teknologi laboratorium yang diberikan oleh pemerintah beberapa waktu lalu.

Maka dengan demikian, setiap atlet yang terjun dalam satu nomor pertandingan dapat dipastikan memiliki peluang menang dalam ajang pertandingan yang diikutinya. Jadi, peningkatan prestasi Indonesia dalam olahraga paralimpik terus berkembang secara signifikan.

“Kita tidak pernah lagi mengirimkan atlet yang hanya sekedar menjadi penggembira. Tapi semua atlet yang kita kirimkan kita jamin kualitasnya,” tutup Rima.

Pewarta: Niar Abdul Litiloly
Editor: Heri Firmansyah
Sumber: RRI