KBRN, Jayapura : Perenang putri Jawa Tengah Siti Alfiah sukses memecahkan rekor nasional sekaligus raihan medali emas pada nomor 50 meter gaya dada putri S6 usai membukukan waktu 52,44 detik saat berlaga hari pertama cabang olahraga para renang Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua yang berlangsung di Arena Akuatik Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, Senin (8/11/2021).
Torehan waktu Siti Alfiah itu memperbaiki rekor nasional atas nama Riyanti yang dibuat tahun 2018 di Bandung, Jawa Barat dengan waktu 59,15 detik.
Siti Alfiah menyumbang medali emas usai mengungguli perenang Jateng lainnya Amanda Nur Safirtri yang finis kedua usai mencatatkan waktu 1 menit 02,05 detik dan perenang Kalimantan Selatan Saudah yang finis ketiga dengan 1 menit 6,11 detik.
"Sangat bangga karena latihan yang saya jalani tak sia-sia. Ini merupakan catatan waktu terbaik saya," ungkap Siti Alfiah usai tampil.
Peparnas Papua merupakan debut Siti dalam pesta olahraga terbesar di Indonesia untuk atlet disabilitas tersebut. Dia mengatakan hasil ini memotivasinya untuk terus berprestasi di level yang lebih tinggi seperti ASEAN Para Games dan Asian Para Games.
Cabang olahraga para renang yang akan berlangsung hingga 13 November 2021, hari ini melombakan sejumlah nomor seperti 100 meter gaya bebas putra klasifikasi S8, 100 meter gaya bebas S8 putri, S9 putra dan putri, S10 putra dan putri.
Kemudian nomor 50 meter gaya dada dari tiga klasifikasi putra dan putri yakni, S4, S5, dan S7 juga berlomba hari ini.
Lalu 100 meter gaya bebas S11-S12 putra, S11-S12-S13 putri, S13 putra, S14 putra dan putri, S15 putra dan putri. Perlombaan hari ini akan ditutup oleh peserta yang tampil pada nomor 50 nomor gaya punggung S8 putra, S8-S9 putri, S9 putra, S10 putra dan putri.
Arena perlombaan Peparnas Papua di Arena Akuatik Kampung Harapan menghadirkan berbagai fasilitas penunjang terbaru dan pertama di Indonesia. Dua di antaranya adalah alat bantu untuk menopang atlet dan lampu start untuk perenang yang mengalami hambatan pendengaran.
Pewarta: Adi Wiyono
Editor: Adi Wiyono
Sumber: RRI
