"Atlet, ofisial, OC, LO, petugas asrama, petugas transportasi harus tinggal di tempat yang sama. Dipastikan petugas kesehatan dan petugas pengamanan tersedia untuk mengawasi berjalannya sistem bubble," menurut lampiran hasil rapat Koordinasi PON dengan lintas kementerian/lembaga pada Jumat (27/8) lalu, seperti diterima Antara di Jakarta, Minggu.
Sistem gelembung tersebut diberlakukan untuk membatasi kontak dengan orang lain di luar kelompok.
Mitigasi risiko penularan COVID-19 juga dilakukan melalui peningkatan sosialisasi buku panduan pengendalian COVID-19 kepada penyelenggara, atlet, ofisial dan masyarakat.
PB PON XX Papua telah menerbitkan tiga buku pedoman pelaksanaan PON, yakni berjudul "Protokol Kesehatan Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 PON XX Papua tahun 2021," "Pedoman Pelayanan Kesehatan PON XX Papua tahun 2021" dan "Paduan Pengawasan Doping PON XX Papua tahun 2021."
Baca juga: PON Papua kemungkinan digelar tanpa penonton
Baca juga: PB PON XX Papua diminta segera kirim buku panduan ke seluruh kontingen
PB PON bersama Dinas Kesehatan Provinsi Papua juga akan menyediakan APD petugas lapangan, cairan pembersih tangan (hand sanitizer), sabun cuci tangan dan sarana kebersihan lainnya untuk atlet, serta menyiapkan fasilitas tes rapid antigen di setiap arena dan wisma atlet.
Selain memastikan penerapan protokol kesehatan pada saat penyelenggaraan PON XX berjalan baik, panitia juga menambahkan sub-koordinator respon wabah COVID-19 dalam struktur panitia bidang kesehatan.
Kemenkes, Dinkes dan PB PON bersama-sama menyusun rencana kontijensi kedaruratan COVID-19 pada situasi PON XX, memasukkan alur dan mekanisme koordinasi dan kolaborasi di antara sektor kesehatan dan sektor keamanan dalam penyelenggaraan PON di dalam rencana kontijensi penanggulangan COVID-19 pada PON XX Papua.
Hasil rapat koordinasi itu juga menyebutkan bahwa atlet dan ofisial harus sudah mendapatkan dua dosis vaksin. Selanjutnya, keberangkatan atlet diatur sesuai dengan jadwal pertandingan, sementara saat tiba di Papua, atlet akan dites ulang dengan PCR atau antigen.
"Tes COVID-19 dilakukan bagi semua orang yang akan masuk ke arena. Hasil tes positif, maka atlet melakukan isolasi (tidak boleh bertanding)," demikian menurut hasil rapat tersebut.
Sementara itu, atlet yang tidak lanjut pertandingan akan diminta untuk segera meninggalkan Papua dalam waktu 2x24 jam.
Baca juga: 7.066 atlet ikut PON XX Papua
Baca juga: Tinjau venue PON XX Papua, Kapolri pastikan pengamanan dan prokes
Baca juga: Vaksinasi klaster PON Papua ditargetkan selesai September
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Rr. Cornea Khairany
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).