KBRN, Jayapura : Pelari jarak jauh Slamet Wahyu Jati mempersembahkan medali emas kedua bagi Jawa Tengah usai tampil sebagai yang tercepat pada nomor 1500 meter klasifikasi T11-13 putra cabang olahraga para atletik Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI 2021 Papua.
Pada lomba para atletik hari ketiga Rabu (10/11/2021) berlangsung di Stadion Lukas Enembe Kampung Harapan Kabupaten Jayapura, Slamet Wahyu mampu mengatasi para pesaingnya finis pertama dengan catatan waktu 4 menit 36,35 detik. Torehan waktu ini sekaligus memecahkan rekor nasional atas nama pelari Sumatera Selatan Agustinus Tinabila 4 menit 51, 93 detik tercipta saat Peparnas XV di Jawa Barat 2016 lalu.
“Berkat doa dan dukungan orang tua termasuk juga pelatih, akhirnya perjuangan tidak sia-sia alhamdulillah bisa kembali merebut medali emas untuk Jawa Tengah,” ungkap gembira Slamet Wahyu usai lomba.
Pelari Sumatera Utara Pamelius Giawa harus puas finis kedua waktu 4 menit 38, 12 detik mendapat medali perak, sedangkan atlet tuan rumah Agus Mabel menempati posisi ketiga usai finis dengan waktu 4 menit 38,30 detik.
Prestasi ini menjadi emas kedua bagi Slamet Wahyu Jati, setelah sebelummya dihari pertama Senin (8/11/2021) menjadi yang terbaik saat berlaga pada nomor 400 meter T12. Dinomor itu Slamet menorehlan waktu 51,57 detik sekaligus memperbaiki rekor Peparnas 2016 atas nama pelari Sumatera Selatan Iwan Susantoi, 55,87 detik.
Jawa Tengah Pimpinan Para Atletik
Capaian yang dihasilkan para atlet andalan hingga hari ketiga sementara menempatkan tim para atletik Jawa Tengan memimpin perolehan medali Peparnas XVI dengan mengumpulkan total 45 medali masing-masing 21 emas, 12 perak dan 13 medali perunggu.
Jawa Barat menempati urutan kedua dengan 16 emas, 12 perak, dan 9 perunggu sehingga total sementara dapat 37 medali. Disusul kontingen tuan rumah Papua di peringkat ketiga dengan perolehan total 51 medali, terdiri atas 15 emas, 17 perak, dan 19 perunggu.
Urutan keempat, yakni Sumatra Utara dengan total 29 medali, yakni 14 medali emas, 11 medali perak, dan 4 medali perunggu.
Pewarta: Adi Wiyono
Editor: Adi Wiyono
Sumber: RRI