Menurut Ketua Panitia Panwasrah PON Papua Mayjen TNI Dr. Suwarno, dalam keterangan tertulis, Jumat, pembinaan teknik (bimtek) dan test event itu akan diselenggarakan setelah finalisasi seluruh bidang di bawah PB PON XX.
“Dengan dua finalisasi (hasil CdM Meeting III), baik itu venue maupun peralatan, maka rencana untuk pembinaan teknik dan sekaligus kita gabungkan dengan pelaksanaan test event itu kita akan mengambil alternatif H-7 dari dimulainya pertandingan masing-masing cabor,” kata Suwarno setelah kegiatan pembukaan Chef de Mission (CdM) Meeting III, Jumat.
Rencananya, kegiatan bimtek dan test event akan digelar pada pertengahan September, sebelum pertandingan pertama digelar.
“Panitia pertandingan akan kumpul bersama, diawali dengan bimtek, kemudian dilanjutkan dengan test event, lalu lanjut dengan kedatangan atlet, technical meeting dan lain sebagainya, langsung akan disiapkan untuk mereka mencoba lapangan dan siap bertanding pada saatnya,” ujar Suwarno seraya menegaskan bahwa test event akan dilaksanakan untuk semua cabor.
Baca juga: Satgas COVID Papua dorong proses vaksinasi dipercepat jelang PON XX
Baca juga: Gubernur Papua apresiasi dukungan TIK untuk PON dan Peparnas
Ia mengatakan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat tak hanya ingin agar PON XX sukses dalam penyelenggaraan, prestasi, administrasi dan perekonomian, tetapi juga berharap bisa mewariskan hal yang bermanfaat bagi masyarakat Papua.
“Sebagian besar dari panitia penyelenggara itu berasal dari Papua, hanya personel-personsl yang memerlukan sertifikasi. Artinya, mereka harus punya klasifikasi sebagai wasit, juri, dewan hakim dan lain sebagainya. Itu yang kita datangkan dari luar Papua, tapi selebihnya Itu kita melibatkan masyarakat Papua,” tutur Suwarno.
Menurut dia, suksesnya PON XX di Papua menjadi harapan masyarakat Papua pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Sebab, suksesnya PON XX akan menjadi bukti bahwa Bangsa Indonesia dapat tetap produktif di tengah masa pandemi COVID-19 dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan ketat.
“Harapannya adalah sekalian melaksanakan bimtek dan test event dengan berupaya melakukan pembinaan terhadap sumber daya manusia Papua, sehingga yang bersangkutan nantinya akan mempunyai pengetahuan yang lebih, dan setelah PON, mereka sudah punya pengalaman sebagai penyelenggara di masing-masing cabor,” terang Suwarno.
Baca juga: Kapolri pastikan persiapan pelaksanaan PON XX Papua sudah maksimal
Baca juga: Pimpin rapat kesiapan PON, Kapolri ingatkan pengendalian COVID-19
Baca juga: Panglima TNI ingatkan masyarakat Papua harus patuhi prokes dukung PON
Pewarta: Dadan Ramdani
Editor: Rr. Cornea Khairany
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).