ANTARA

  • Beranda
  • Berita
  • Panglima TNI ingatkan masyarakat Papua harus patuhi prokes dukung PON

Panglima TNI ingatkan masyarakat Papua harus patuhi prokes dukung PON

26 Agustus 2021 19:22 WIB
Panglima TNI ingatkan masyarakat Papua harus patuhi prokes dukung PON
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat memimpin diskusi dan tatap muka bersama Forkopimda Provinsi Papua, Kota dan Kabupaten Jayapura, Kamis (26/8/2021). ANTARA/HO-Puspen TNI.
Jakarta (ANTARA) -
Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengingatkan agar masyarakat Papua mematuhi protokol kesehatan (prokes) untuk mendukung pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang diselenggarakan di Papua pada Oktober 2021.

"Guna mendukung kesuksesan PON XX, seluruh elemen di Papua harus memiliki kesadaran yang tinggi terkait disiplin protokol kesehatan (prokes) yang menjadi upaya pencegahan terbaik, dan sudah harus menjadi kebutuhan serta bagian dari kehidupan sehari-hari," kata Panglima TNI, saat memimpin diskusi dan tatap muka bersama Forkopimda Provinsi Papua, Kota dan Kabupaten Jayapura, Kamis.
 
Marsekal Hadi yang didampingi oleh Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan, diperlukan kesiapan yang matang dari berbagai sisi agar pelaksanaan PON berjalan dengan baik.
 
"TNI-Polri akan mendukung penuh," ujar mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) ini dalam siaran persnya.
 
Menurut dia, guna menyambut dan mendukung PON XX mendatang, masyarakat harus juga sehat, terhindar dari COVID-19.
 
"Masyarakat harus sudah divaksin agar dapat menikmati pertandingan dan cabang-cabang olahraga yang dipertandingkan," kata mantan Irjen Kementerian Pertahanan ini pula.
 
Pada sisi lain, Panglima TNI memaparkan bahwa saat ini data indikator Provinsi Papua membaik, terutama dengan angka kematian yang rendah.
 
Namun, "positivity rate" masih tinggi di angka 12,90 persen. Sedangkan Kota Jayapura tinggi di perawatan dan positivity rate, tetapi BOR tidak tinggi dan angka kematian rendah.
 
Menurutnya, perawatan yang baik mampu menekan angka kematian, tetapi penularan masih cukup tinggi di tengah masyarakat. Demikian pula dengan Kabupaten Jayapura.
 
"Tracing kontak erat perlu diperbaiki agar penularan berkurang, dan 'positivity rate' menurun. Dengan tracing yang sesuai standar, dapat mempercepat penanganan pasien yang terkonfirmasi positif,” katanya lagi.
 
Terkait vaksinasi, Panglima TNI menyampaikan bahwa pemda bersama instansi terkait, TNI-Polri, BNPB, Kemenkes harus meningkatkan sinergi, komunikasi, koordinasi dan kolaborasi dalam manajemen vaksinasi.
 
"Ada 2 strategi vaksinasi saat ini, terpusat dan jemput bola. Kami akan ke wilayah-wilayah. Contoh dari lanud kemarin menggunakan perahu kecil untuk mendatangi warga di pinggiran Danau Sentani untuk diberikan vaksinasi. Ini contoh yang bagus," katanya pula.
 
Selanjutnya, Panglima TNI bersama Kapolri meninjau penggunaan Aplikasi Silacak yang diawaki oleh 4 Pilar yang bertugas sebagai petugas yang melakukan tracing di lapangan.
 
Saat mengecek para petugas 4 Pilar, Panglima TNI menyampaikan bahwa setiap petugas harus aktif untuk bergerak dan mengupdate informasi setiap kasus disertai dinamika yang ada.
 
"Kita harus total, untuk melaksanakan tracing kontak erat dan menjaga masyarakat dari COVID-19. Perkuat pendampingan bagi saudara-saudara dan pantau perkembangan kesehatannya," katanya lagi.
Baca juga: Gubernur Lukas minta PON XX jadi tolok ukur prestasi olahraga nasional
Baca juga: Kemenhub kirim 428 unit bus dukung PON XX dan PEPARNAS XVI di Papua

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Budisantoso Budiman
Sumber: ANTARA