Sekretaris Umum KONI Aceh M Nasir Syamaun di Banda Aceh, Senin, mengatakan KONI Aceh terus mematangkan persiapan atlet guna memenuhi target tersebut.
"Target Aceh masuk peringkat 15 besar. Persiapan sudah matang. Kami sudah mempersiapkan diri sejak 2020 . Pembinaan dalam bentuk desentralisasi dan sentralisasi. Pemusatan latihan sudah dilakukan selama 16 bulan dan tersisa sekitar satu bulan efektif," kata M Nasir Syamaun.
Baca juga: KONI Aceh: Atlet dan ofisial PON sudah divaksin COVID-19
Aceh akan mengirimkan 127 atlet dari 26 cabang olahraga, baik perorangan maupun beregu ke PON XX yang akan berlangsung 2 Oktober sampai 15 Oktober 2021 di Provinsi Papua.
Menurut M Nasir Syamaun, selain persiapan selama dua tahun, target 15 besar dari 34 provinsi peserta PON XX tersebut juga sesuai arahan Ketua Umum KONI Aceh H Muzakir Manaf.
M Nasir mengatakan Aceh di dua PON terakhir menunjukkan peningkatan. Pada PON XVIII 2012 di Riau, Aceh menduduki peringkat 25 dari 34 provinsi. Selanjutnya, pada PON XIX 2016 di Jawa Barat, prestasi Aceh melejit ke peringkat 17.
"Kami optimis kontingen Aceh mampu mencapai prestasi 15 besar dari 34 provinsi seluruh Indonesia yang turut serta di ajang PON XX 2021 di Provinsi, Papua," kata M Nasir Syamaun.
Dalam sisa masa persiapan sekitar satu bulan lagi, kata M Nasir, dirinya mendapatkan instruksi dari H Muzakir Manaf untuk tetap menjaga ritme persiapan para atlet agar performa maksimal dapat tercapai saat atlet berada di arena PON Papua.
Baca juga: Aceh targetkan 14 medali emas di PON XX Papua
Terkait kendala, M Nasir mengatakan tidak ada kendala yang cukup berarti. Hanya saja, beberapa program dalam upaya meningkatkan tingkat kompetisi para atlet melalui uji tanding tidak dapat dilaksanakan karena kondisi pandemi COVID-19.
"Uji coba yang sudah diprogramkan saat pemusatan latihan baik dalam negeri maupun luar negeri tidak dapat terlaksana karena kondisi pandemi COVID-19," kata M Nasir.
Bahkan, kata M Nasir, rencana mendatangkan tiga pelatih asing untuk cabang muaythai dari Thailand, panahan dari Iran, dan taekwondo dari Korea Selatan, juga harus dibatalkan.
"Melihat persiapan para atlet, kami yakin mereka sudah siap bertempur. Semangat juang atlet juga sangat tinggi, apalagi ketika Aceh sudah mencatat sejarah perbaikan peringkat dari dua kali PON sebelumnya," kata M Nasir Syamaun.
Baca juga: KONI Aceh targetkan dua medali emas atletik PON Papua
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Fitri Supratiwi
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).