ANTARA

  • Beranda
  • Berita
  • Pemimpin ASEAN tekankan kesatuan saat terlibat dengan mitra eksternal

Pemimpin ASEAN tekankan kesatuan saat terlibat dengan mitra eksternal

11 Mei 2023 22:15 WIB
Pemimpin ASEAN tekankan kesatuan saat terlibat dengan mitra eksternal
Presiden Joko Widodo (kelima kiri), Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim (kelima kanan), Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah (keempat kiri), Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr (keempat kanan), Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn (ketiga kanan), Presiden Asian Development Bank Masatsugu Asakawa (ketiga kiri), Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kiri), Menteri Perekonomian Malaysia Moh Rafizi bin Ramli (kedua kanan), Menteri Keuangan Brunei Darussalam Awang Haji Mohd Amin Liew Abdullah (kiri) dan Ketua Mindanao Development Authority (MinDA) Maria Belen Sunga-Acosta (kanan) berfoto bersama sebelum memulai pertemuan Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-AEGA) Ke-15 dalam KTT Ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Kamis (11/5/2023). POOL/ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa/pri.
Para pemimpin negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menekankan pentingnya bagi ASEAN untuk menjaga kesatuan dan sentralitas saat terlibat dengan mitra-mitra eksternal.

Hal itu disampaikan dalam pernyataan bersama yang disampaikan oleh para pemimpin ASEAN pada Kamis dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

“Kami menekankan pentingnya ASEAN untuk mempertahankan kesatuan dan sentralitas dalam keterlibatan dengan para mitra eksternal … meningkatkan rasa saling percaya dan keyakinan … untuk memperkuat arsitektur regional yang terbuka, transparan, inklusif, dan berbasis aturan yang menjunjung tinggi hukum internasional,” kata para pemimpin ASEAN dalam pernyataan bersama tersebut.

Para pemimpin ASEAN juga berkomitmen untuk terus kontribusi dalam upaya mewujudkan Visi Komunitas ASEAN 2045 dan memberikan tanggapan proaktif terhadap tantangan yang muncul.

Para pemimpin ASEAN juga menegaskan kembali pentingnya kerja sama ASEAN Plus Three (APT) --yang terdiri dari negara anggota ASEAN ditambah China, Jepang, dan Korea Selatan-- dan perlunya memperkuat kerja sama melalui Rencana Kerja Sama APT periode 2023-2027.

“Kami berkomitmen untuk memperkuat mekanisme APT, termasuk antara lain Chiang Mai Initiative Multilateralization (CMIM) dan APT Emergency Rice Reserve (APTERR), untuk memperkuat ketahanan dan kesiapsiagaan kawasan terhadap guncangan dan krisis di masa depan,” menurut pernyataan tersebut.

Baca juga: Menlu RI: Banyak negara tertarik menjadi mitra ASEAN

Selanjutnya, para pemimpin ASEAN juga menegaskan kembali komitmen mereka kepada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Timur (East Asia Summit/EAS) sebagai forum untuk dialog dan mempromosikan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran ekonomi di kawasan, dengan ASEAN sebagai kekuatan pendorong.

“Kami berkomitmen pada satu Pernyataan EAS sebagai dokumen hasil KTT Asia Timur ke-18 yang menekankan komitmen negara-negara peserta EAS untuk mendukung kawasan ini sebagai pusat pertumbuhan,” demikian pernyataan tersebut.

Selanjutnya, pernyataan tersebut juga menegaskan kembali pentingnya peran Forum Regional ASEAN (ARF) dalam mempromosikan dialog dan kerja sama antar anggota ASEAN dan sebagai platform utama untuk membangun rasa saling percaya.

ARF juga berperan dalam konsultasi tentang masalah politik dan keamanan regional yang menjadi perhatian dan kepentingan bersama.

“Kami menegaskan kembali kebutuhan untuk lebih meningkatkan keefektifan dan mempertahankan relevansi (ARF) dalam arsitektur keamanan regional yang terus berkembang dengan maksud untuk membangun kapasitas, mengembangkan keahlian, dan meningkatkan koordinasi,” demikian isi pernyataan tersebut.

Baca juga: Kemlu: Tiga negara ajukan diri untuk jadi mitra ASEAN

Baca juga: Indonesia-Inggris dukung upaya jadikan ASEAN bagian solusi global


Sumber: ANTARA