“KTT ke-23 ASEAN 2023 ini akan memberikan efek ganda atau multiplier effect bagi perekonomian Indonesia sebagai tuan rumah,“ kata Soekanto saat dihubungi ANTARA di Palembang, Senin.
Menurutnya, KTT ke-23 ASEAN akan menggerakkan berbagai sektor, yaitu pada sektor pariwisata, karena banyak orang yang akan datang dan tentunya membawa uang untuk dibelanjakan sehingga dapat menggerakkan perekonomian di Indonesia.
“Seperti pada sektor pariwisata, yakni akomodasi dan perhotelan ini akan meningkat tajam pada penyelenggaraan KTT ke-23 ASEAN, dan bisa meningkatkan kredibelitas ekonomi secara umum,” jelasnya.
Lebih lanjut, katanya, momen KTT ke 23 ASEAN itu pasti berkeinginan menjadikan secara global ASEAN itu sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN.
“Artinya ini diperlukan kesepakatan bagaimana cara untuk menstimulus pertumbuhan pertumbuhan ekonomi khususnya di kawasan ASEAN,” katanya.
Selain itu. pada kegiatan tersebut ketika negara-negara ASEAN membawa para investor di bidang masing-masing, dan itu merupakan kesempatan emas bagi Indonesia untuk meningkatkan perekonomian pada berbagai sektor.
“Maka dari itu, Indonesia harus menawarkan beberapa sektor, seperti perkebunan, perdagangan dan sebagainya, dan apabila penawaran ini sukses dapat menggerakkan perekonomian nasional,” kata Soekanto.
Terdapat 11 negara anggota ASEAN yaitu, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Timor Leste dan Kamboja.
Baca juga: KTT ke-43 ASEAN diselenggarakan 5-7 September 2023 di Jakarta
Baca juga: Pemkot Jayapura: KTT ASEAN berikan dampak pertumbuhan ekonomi daerah
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).