“Saya ingin memastikan dukungan dari sektor transportasi berjalan baik untuk menyukseskan gelaran KTT ASEAN, khususnya kesiapan terminal VVIP untuk menyambut para tamu negara dan delegasi,” kata Menhub dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Menhub mengecek Terminal 3 VVIP dan Commercial Important Person (CIP) yang berada di Terminal 1, serta melakukan koordinasi dengan para pemangku kepentingan terkait kesiapan rencana flow kendaraan, parking stand pesawat, aircraft and delegation, serta pengaturan jadwal kedatangan dan keberangkatan pesawat.
Ia mengungkapkan, pihaknya terus berkoordinasi intensif dengan berbagai pihak seperti ground handling, keimigrasian, serta pihak terkait lainnya, agar penerbangan VVIP maupun reguler bisa berjalan lancar.
"Kita ingin memberikan kesan yang baik bagi para tamu negara dan menjaga nama baik Indonesia yang tengah mendapat kepercayaan tinggi dari dunia internasional untuk menyelenggarakan kegiatan pertemuan dunia seperti G20 dan KTT ASEAN ini," ujarnya.
Pada KTT ASEAN yang akan digelar pada 5-7 September 2023 mendatang, sejumlah pemimpin negara dan delegasi dalam dan luar negeri yang akan hadir berasal dari negara-negara anggota ASEAN, negara mitra wicara, para duta besar negara sahabat dan organisasi internasional di Jakarta, perwakilan kementerian dan lembaga, BUMN, serta stakeholders sektor transportasi.
Diperkirakan akan hadir 27 pemimpin negara dan organisasi internasional, termasuk pemimpin negara peserta East Asia Summit (EAS), pemimpin Pacific Island Forum (PIF), pemimpin Indian Ocean Rim Association (IORA), serta Direktur Eksekutif Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia.
Turut hadir dalam peninjauan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Maria Kristi, Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah I Soekarno-Hatta Capt Yufridon Gandoz Situmeang, serta Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin.
Baca juga: Menkominfo dan KSP pastikan kesiapan lokasi KTT Ke-42 ASEAN
Baca juga: Melihat kesiapan Labuan Bajo sebagai tuan rumah KTT Ke-42 ASEAN
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).