ANTARA

  • Beranda
  • Berita
  • Kementerian Investasi angkat isu keberlanjutan di AIF 2023

Kementerian Investasi angkat isu keberlanjutan di AIF 2023

30 Agustus 2023 19:51 WIB
Kementerian Investasi angkat isu keberlanjutan di AIF 2023
Pekerja membersihkan kaca yang terpasang logo ASEAN di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (30/8/2023). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ingin menunjukkan pentingnya kerja sama antarnegara-negara anggota ASEAN dalam mendorong investasi untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals-SDGs) lewat ASEAN Investment Forum (AIF) 2023.

AIF 2023 merupakan kegiatan sampingan dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-43 yang digelar di Jakarta, Sabtu (2/9) dengan mengangkat tema “Investments for Sustainable Development”.

ASEAN Investment Report 2023 mengungkapkan investasi ASEAN pada tahun 2022 tumbuh 5 persen mencapai 224 juta dolar AS di saat arus investasi dunia menurun hingga 12 persen. Apalagi saat ini, ASEAN menjadi tujuan utama investasi dunia di antara negara-negara berkembang. Memanfaatkan momentum ini, AIF 2023 akan menjadi ajang bagi negara anggota ASEAN untuk saling berdialog dan berkolaborasi,” kata Staf Khusus Bidang Hubungan Daerah dan Juru Bicara Kementerian Investasi/BKPM Tina Talisa dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

Rangkaian AIF 2023 akan terdiri dari sesi dialog kebijakan, sesi panel, dan juga pameran peluang investasi di ASEAN.

Baca juga: Mendag sebut fokuskan ekspor ke pasar ASEAN

Sesi dialog pagi hari akan menghadirkan menteri dan pejabat setingkat menteri di negara ASEAN yang membahas tentang investasi berkelanjutan dan berdampak untuk pembangunan berkelanjutan serta rantai pasok global.

“Sesuai dengan pesan  Menteri Investasi Bahlil saat memimpin Pertemuan Menteri Investasi se-ASEAN dua minggu lalu, seluruh negara anggota perlu memastikan iklim investasi yang kondusif di kawasan. Investasi baru di ASEAN untuk sektor energi terbarukan meningkat 240 persen di tahun 2022. Ini harus terus ditingkatkan, oleh karena itu kita harus kompak, harus berkolaborasi," ujar Tina.

Sejumlah lima menteri negara ASEAN terkonfirmasi hadir mengisi sesi dialog ini termasuk Sekretaris Eksekutif Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (ESCAP) Armida Alisjahbana yang merupakan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 2009-2014.

Pada siang hari, AIF 2023 dilanjutkan dengan sesi panel yang memaparkan tentang peluang investasi di ASEAN yaitu untuk pengembangan kendaraan listrik (Electric Vehicle atau EV), pada sektor energi terbarukan, dan pada sektor kesehatan.

Baca juga: Menko PMK pimpin sidang ASCC bahas persoalan sosial budaya ASEAN

Penyelenggaraan AIF 2023 merupakan kolaborasi antara Kementerian Investasi/BKPM dengan ESCAP, Bloomberg, serta World Association of Investment Promotion Agencies (WAIPA), yang didukung oleh ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC).

Tema kegiatan AIF 2023 sejalan dengan salah satu pilar prioritas dalam Keketuaan Indonesia pada ASEAN 2023 yaitu keberlanjutan, di mana ASEAN perlu mempersiapkan dan mengarah ke tujuan yang sama dalam transisi menuju ekonomi hijau yang dapat dicapai melalui investasi berkelanjutan.

Investasi berkelanjutan dapat menjadi salah satu penggerak dalam mencapai SDGs seperti penyediaan energi bersih dan terjangkau; mendorong industri, inovasi, dan penciptaan infrastruktur yang berkelanjutan; mendukung upaya penanganan perubahan iklim; dan juga penyediaan lapangan pekerjaan serta membantu pertumbuhan ekonomi.


Sumber: ANTARA