”Kita harus terus meningkatkan kerja sama dan integrasi ekonomi kawasan dalam rangka penguatan arsitektur perdagangan dan rantai pasok regional, membuat pilihan kebijakan untuk meningkatkan daya saing, ketahanan, dan reformasi struktural yang didorong oleh keberlanjutan, digitalisasi dan perubahan demografis,” kata Menko Airlangga dalam Pertemuan Ke-23 Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (AECC) di Jakarta, Minggu.
Ia menyampaikan ada lima isu penting yang menjadi kunci bagi peran ASEAN ke depannya, yakni geopolitik, fragmentasi rantai pasok, transisi hijau inovasi digital, dan pertumbuhan inklusif.
Dengan mempererat kerja sama dalam kelima aspek tersebut, maka ASEAN dapat menjadi pusat investasi hingga mesin pertumbuhan global yang berdaya saing.
Baca juga: Mendag sebut kerja sama ASEAN buka potensi ekonomi hijau di kawasan
Menko Airlangga menjelaskan, meskipun perekonomian kawasan telah pulih melampaui situasi pra-pandemi dengan total Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 3,6 triliun dolar pada 2022, proyeksi perekonomian global ke depan mengindikasikan pelemahan dan ketidakpastian pertumbuhan. Hal tersebut memberikan tantangan terhadap pertumbuhan ekonomi kawasan.
Pada pertemuan tersebut, ia juga membahas perkembangan penyusunan Visi Komunitas ASEAN Paska-2025. Visi ASEAN paska-2025 disepakati 20 tahun yakni ASEAN Vision 2045 yang bertujuan menjadikan kawasan ASEAN yang “Resilient, Innovative, Dynamic and People-Centred”.
Para Menteri menginstruksikan seluruh elemen badan sektoral terkait untuk segera menyusun rencana kerja (workplan) untuk mendukung pencapaian Visi ASEAN 2045.
”Tugas selanjutnya adalah menyusun rencana strategis MEA pasca-2025,” ujar Menko Airlangga.
Baca juga: Luhut tekankan kerja sama pemerintah-swasta tingkatkan potensi ASEAN
Adapun Menko Airlangga memimpin rangkaian Pertemuan Ke-23 Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (AECC) pada Minggu yang terdiri dari sesi retrerat dan sesi pleno. Pertemuan tersebut merupakan persiapan untuk pembahasan dalam KTT Ke-43 ASEAN yang akan dipimpin oleh Presiden Joko Widodo pada 5-7 September 2023 mendatang, khususnya terkait isu-isu di bidang ekonomi.
Sebelumnya Indonesia telah menyelenggarakan KTT Ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, NTT pada Mei 2023. Indonesia mengangkat tema Keketuaan ASEAN 2023 yaitu "ASEAN Matters Epicentrum of Growth".
Selain itu, Visi Keketuaan ASEAN Indonesia 2023 mengarah kepada kemampuan pembangunan ASEAN berketahanan, adaptif, dan inklusif, serta berperan sentral dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat.
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).