Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan bahwa ASEAN harus siap mengambil keputusan dan tidak membiarkan perbedaan menghalangi negara-negara anggotanya untuk melangkah maju.
“Kita harus siap mengambil keputusan yang berani dan kita tidak boleh membiarkan perbedaan menghalangi kita untuk maju,” kata Menlu Retno dalam pembukaan Pertemuan ke-34 Dewan Koordinasi ASEAN (34th ACC) di Jakarta, Senin.
Dewan Koordinasi ASEAN (ACC) bertanggung jawab mengawasi pengembangan dan pelaksanaan dokumen seperti yang ditugaskan oleh pemimpin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Dokumen tersebut harus meminta masukan dan persetujuan lintas pilar dari tiga Dewan Komunitas ASEAN, yaitu Dewan Masyarakat Politik Keamanan ASEAN (APSC), Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC), dan Dewan Masyarakat Sosial Budaya ASEAN (ASCC) sebelum diserahkan pada pemimpin ASEAN untuk disahkan dalam KTT ASEAN.
KTT ke-43 ASEAN yang diketuai oleh Indonesia mengambil tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”. Tema tersebut bermakna bahwa Indonesia ingin ASEAN menjadi relevan dan penting serta menjadi pusat pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: ACC fasilitasi kerja sama ekonomi digital
Selanjutnya, Menlu Retno mengatakan bahwa sangat penting bagi ACC untuk bisa merekomendasikan langkah-langkah terbaik yang harus diputuskan oleh para pemimpin ASEAN.
“Dalam KTT ini kita akan mengambil banyak keputusan penting yang akan menentukan masa depan ASEAN sebagai sebuah komunitas dan institusi,” ujar Retno.
Hal tersebut mencakup langkah untuk mempercepat proses pengambilan keputusan dalam krisis dan situasi darurat serta langkah untuk memperkuat kapasitas ASEAN dalam menanggapi tantangan yang muncul di kawasan.
Menlu Retno menambahkan bahwa ASEAN sedang berada di persimpangan jalan, dan kredibilitas serta relevansi ASEAN sedang dipertaruhkan.
“Bisa atau tidaknya ASEAN maju atau tidak sepenuhnya bergantung pada kita," tegas Retno.
Baca juga: Indonesia nilai ACC bantu diplomat ASEAN pahami China
Sumber: ANTARA