"Kami telah memastikan kesiapan dan ketersediaan sarana prasarana penerbangan terutama pada pemenuhan aspek keselamatan, keamanan, kelancaran, dan keteraturan pelayanan penerbangan," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub M. Kristi Endah Murni dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Sebelumnya, untuk mendukung penyelenggaraan KTT ASEAN, Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Udara telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 8 Tahun 2023 tentang Pengaturan Operasional Penerbangan Selama Penyelenggaraan KTT ASEAN ke-43 Tahun 2023 di Jakarta.
Baca juga: Kemenhub batasi angkutan barang selama KTT Ke-43 ASEAN
Kristi menjelaskan bahwa SE tersebut bertujuan untuk memastikan pelaksanaan pengaturan penerbangan berjalan dengan aman dan terkendali.
"Sama seperti yang sudah kita lakukan pada acara KTT G20 di Bali dan KTT ASEAN di Labuan Bajo, kami memastikan mulai dari kedatangan delegasi hingga kepulangan, semua berjalan dengan aman, terkendali serta meminimalisir dampak gangguan terhadap pelayanan penerbangan selama rangkaian kegiatan," ujarnya.
Kristi menuturkan sesuai dengan Instruksi Menteri Perhubungan bahwa seluruh jajaran Kemenhub termasuk Ditjen Perhubungan Udara agar aktif dalam berkolaborasi dengan para pemangku lainnya untuk memastikan pelaksanaan operasi penerbangan di Bandara Soetta.
"Kami telah memastikan kesiapan dan ketersediaan sarana prasarana penerbangan terutama pada pemenuhan aspek keselamatan, keamanan, kelancaran, dan keteraturan pelayanan penerbangan," ucap Kristi.
Baca juga: AP II: Bandara Soetta siap sambut delegasi KTT ASEAN
Mengingat sibuknya lalu lintas di Bandara Soetta maka mulai 3-8 September 2023, dilakukan skema limited operation untuk pembatasan alokasi parkir pesawat komersial penerbangan domestik dan ground time pesawat.
"Bandara Soetta ini ramai apalagi ditambah kedatangan delegasi akan padat sekali lalu lintas penerbangannya maka diberikan prioritas pelayanan penerbangan terutama pada seluruh penerbangan delegasi KTT ASEAN, baik pesawat kenegaraan, pesawat charter, pesawat pribadi maupun pesawat reguler," ungkapnya.
Selain itu, juga telah ditetapkan bandara pendukung untuk kepentingan penempatan pesawat udara VVIP KTT ke-43 ASEAN seperti Bandara Internasional Kertajati di Majalengka dan Bandara Internasional Yogyakarta di Kulonprogo yang akan beroperasi selama 24 jam.
Memperhatikan kebutuhan terhadap kontingensi pelayanan penerbangan, Kemenhub juga menyebut beberapa bandara telah ditetapkan sebagai bandara alternatif, di antaranya Bandara Sultan Mahmud Baharuddin II di Palembang, Bandara Radin Inten II di Lampung dan Bandara Husein Sastra Negara di Bandung.
"Selama penyelenggaraan KTT kami juga telah mengimbau kepada operator penerbangan agar terus aktif memberikan informasi kepada penumpang terkait dinamika operasional penerbangan agar meminimalisir keluhan penumpang," kata Kristi.
Baca juga: AP II pastikan KTT ASEAN tak pengaruhi penerbangan di Bandara Soetta
Kemenhub juga telah berkoordinasi dan berkolaborasi bersama dengan seluruh kementerian/lembaga dan pemangku kepentingan penerbangan terkait memastikan terpenuhinya sarana dan prasarana operasional penerbangan yang aman dan terkendali untuk mendukung serta mensukseskan penyelenggaraan KTT ASEAN.
"Meskipun dilakukan skema limited operation, tidak ada pengurangan penerbangan dan tidak ada gangguan terhadap pelayanan penerbangan. Begitupun hendaknya pada saat kepulangan para delegasi KTT ASEAN nanti, kami berharap semua berjalan aman dan lancar," ucap Kristi.
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).