"Ada dua aspek penting dari investasi kesehatan yang memiliki potensi untuk membentuk masa depan, tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga bagi seluruh wilayah ASEAN," kata Budi Gunadi Sadikin dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Aspek pertama, kata Budi, berupa penekanan pada pentingnya investasi kesehatan bagi masyarakat dalam menyambut bonus demografi Indonesia.
Menurut Budi investasi secara masif di sektor kesehatan dapat meningkatkan produktivitas serta mendorong pertumbuhan gross domestic product (GDP) hingga puncaknya.
"Dalam jangka panjang, hal ini akan menciptakan efek domino yang positif dengan meningkatkan pendapatan bagi para investor dan industri," ujarnya.
Kegagalan untuk memanfaatkan peluang besar bonus demografi diyakini Budi bisa mengakibatkan Indonesia terus berada pada status negara berpendapatan menengah.
Untuk itu, kesadaran masyarakat untuk berinvestasi dalam kesehatan diri sendiri, keluarga, dan masyarakat akan berdampak signifikan terhadap ekonomi bangsa, kata Budi menambahkan.
Baca juga: Menkes di forum ASEAN: Saat ini momen tepat investasi bidang kesehatan
Asepk kedua, kata Budi, adalah penekanan pada investasi di sektor kesehatan dan mengidentifikasinya sebagai titik balik yang sangat potensial untuk inovasi ilmiah untuk pengembangan peradaban manusia.
"Indonesia menjadi tujuan investasi yang menarik, dengan merujuk pada pertumbuhan penduduk yang terus berlanjut yang menjanjikan peluang besar dalam sektor kesehatan," katanya.
Budi mengatakan pertumbuhan tersebut berhubungan dengan peningkatan pengeluaran kesehatan hingga menciptakan lingkungan yang kondusif bagi para investor.
Budi juga menyampaikan komitmen teguh Indonesia untuk memajukan kesehatan masyarakat dan menginvestasikannya dalam sektor kesehatan sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan global.
Baca juga: Menkes: Bangun kesehatan sejak usia dini dukung bonus demografi RI
Baca juga: Menkes bahas urgensi investasi kesehatan masyarakat di forum ASEAN
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).