“Penjelasannya tentang langkah-langkah yang sudah dilakukan Jepang, termasuk soal data ilmiah dan (prinsip) transparansi,” katanya usai mendampingi Presiden Joko Widodo dalam KTT ASEAN-Jepang di Jakarta, Rabu.
Lebih lanjut, PM Kishida meyakinkan bahwa dalam proses pembuangan limbah radioaktif tersebut, Jepang telah dan akan terus bekerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), kata Menlu Retno Marsudi.
Jepang mulai membuang gelombang pertama air limbah radioaktif dari PLTN Fukushima Daiichi yang lumpuh ke Samudra Pasifik pada 24 Agustus 2023. Seluruh proses pembuangan limbah tersebut diperkirakan membutuhkan waktu hingga 30 tahun.
Keputusan itu memicu protes dari negara tetangga seperti Korea Selatan dan China. Beijing bahkan memberlakukan larangan impor makanan laut dari Jepang setelah pelepasan air limbah radioaktif Fukushima.
Sementara Indonesia mengingatkan bahwa proses pembuangan air limbah Fukushima itu harus terus dimonitor dan dilakukan secara transparan agar publik mengetahui tingkat tritium berbahaya dalam air limbah yang dilepaskan ke laut.
Selain isu Fukushima, dalam KTT ASEAN-Jepang tersebut juga dibahas upaya menjaga situasi kondusif khususnya di Semenanjung Korea dan Laut China Selatan.
“Kemudian mendorong kerja sama pembangunan infrastruktur hijau, konektivitas, transisi energi, dan ekonomi digital,” ujar Retno.
Jepang juga menyampaikan komitmen pendanaan sebesar 100 juta dolar AS (sekitar Rp1,5 triliun) untuk mendukung implementasi Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (AOIP) melalui Japan-ASEAN Integration Fund 3.0.
Dalam KTT yang turut dihadiri Timor Leste sebagai pengamat, para pemimpin sepakat untuk secara resmi membentuk Kemitraan Strategis Komprehensif ASEAN-Jepang dan melaksanakan KTT peringatan 50 tahun kemitraan ASEAN-Jepang di Tokyo pada Desember mendatang.
Baca juga: Korsel akan ajukan keluhan ke IMO soal pelepasan air Fukushima
Baca juga: Menlu ingatkan transparansi-monitoring pembuangan air PLTN Fukushima
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).