Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan pihaknya mengerahkan dua pesawat fixed-wing untuk melakukan evaporasi buatan dengan teknik baru, yakni water-spray di langit Jakarta.
"Sebanyak dua pesawat dioperasikan untuk menciptakan evaporasi sehingga diharapkan bisa "membilas" polusi udara. Selain mengurangi polusi udara di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), operasi TMC teknik baru ini bertujuan untuk mendukung penyelenggaraan KTT ASEAN," ujar Abdul.
Abdul menjabarkan selama KTT ASEAN berlangsung, total 18 sorti penerbangan dilakukan oleh dua pesawat tersebut dengan jumlah water-spray sebanyak 22.500 liter di langit Jakarta.
Baca juga: BMKG lakukan operasi TMC antisipasi cuaca buruk saat KTT ASEAN
Baca juga: BNPB upayakan TMC selama tiga hari untuk membilas polusi
Modifikasi cuaca dengan water mist melalui alat penyemprot air yang dilakukan ini memberikan dampak yang cukup signifikan dimana terjadi penurunan nilai polutan PM 2.5 beberapa titik yang telah dilakukan operasi.
Keberhasilan menurunkan polutan pada saat berlangsungnya KTT ASEAN ini mendorong BNPB untuk terus melanjutkan kegiatan tersebut meskipun acara di tingkat Asia Tenggara ini telah berakhir 7 September lalu.
Kegiatan modifikasi cuaca water mist di Jakarta dan sekitarnya dengan dua pesawat sampai dengan tanggal 13 September 2023.
Permintaan dukungan BNPB untuk melakukan TMC tersebut berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Lanjutan Penanganan Lanjutan Penanganan Polusi Udara di wilayah Jabodetabek yang dipimpin oleh Menko Marvest pada 2 September 2023 lalu.
Selanjutnya BNPB melalui Deputi Bidang Penanganan Darurat mengerahkan dua unit pesawat dengan kapasitas penyemprotan 1.000 – 1.500 liter per sorti. Keberhasilan operasi TMC ini dilakukan atas kerja sama berbagai pihak, BNPB, TNI AU, BRIN dan BMKG.
Baca juga: BNPB kerahkan pesawat TMC guna siaga darurat bencana asap Kalbar
Baca juga: BNPB nantikan fenomena regional lakukan TMC untuk intervensi polusi
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).