KBRN, Bandung: Asisten pelatih tim tinju Jawa Barat, Nurul J Indriyanti menyatakan persiapan para atletnya menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua tinggal tahap akhir.
Namun diungkapkan Nurul, tim tinju Jabar masih kekurangan uji tanding, sebab hingga saat ini mereka baru melakukan sparing dengan daerah lain sebanyak dua kali, hal itu jauh dari kata ideal untuk mengukur sejauh mana kekuatan petinju-petinju Jabar.
“Rencananya mau, sebenarnya banyak yang ingin uji tanding sama kita tapi kita liat situasinya dulu, ya sekitar 5 atau 7 kali (uji tanding) lagi,” kata Nurul, di gedung KONI Jabar, Kamis (26/8/2021).
Soal kekhawatiran cedera saat uji tanding, Nurul menerangkan, hal tersebut dapat diantisipasi dengan berbagai cara. Termasuk menghentikan laga uji coba saat ada indikasi petinjunya mengalami masalah.
“Sebisa mungkin kitakan, faktor keselamatan atlet dulu, jadi kalau ada cedera kita tidak lanjutkan pertandingan,” tambahnya.
Selain itu, batalnya try out ke negara Korea Selatan menjadi salah satu penyebab kurangnya uji tanding pada masa persiapan ini, karena di negeri gingseng, petinju-petinju Jabar hampir setiap hari melakukan sparing.
“Kalau di Korea kan setiap hari kita bisa sparing, kalau disinikan sulit, jadi untuk mengeluarkan insting ketajaman atlet keluar kalau disana,” jelas Nurul.
Tapi meski ada beberapa kekurangan dalam masa persiapan, Nurul tetap meyakini, anak asuhnya akan mendapatkan hasil yang maksimal seperti pagelaran PON XIX Jawa Barat pada 2016 silam.
“Kita optimislah, anak-anak kita ambisi semua untuk mendapatkam hasil yang terbaik di PON ini, karena kita punya target minimal mempertahankan juara umum saat PON kemarin,” tandasnya.
Sebagai informasi, dalam gelaran PON XIX Jawa Barat lalu, tim tinju Jabar berhasil menjadi juara umum dengan mengantongi 6 medali emas, 1 perak, dan 5 perunggu.
Pewarta: Senpi Hilhamsyah
Editor: Nugroho
Sumber: RRI