ANTARA

  • Beranda
  • Berita
  • Sumbar ingin pertahankan capaian emas tarung derajat PON

Sumbar ingin pertahankan capaian emas tarung derajat PON

22 September 2021 18:40 WIB
Sumbar ingin pertahankan capaian emas tarung derajat PON
Tim tarung derajat Sumatera Barat yang akan berlaga di PON Papua (ANTARA/ Dokumen pribadi Tarung Derajat Sumbar)
Padang, (ANTARA) - Sumatera Barat ingin mempertahankan capaian medali emas dari cabang tarung derajat yang mereka peroleh pada PON Jawa Barat 2016, di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua XX 2021. Pelatih tarung derajat Sumbar Deddy Fuad Helmy di Padang, Rabu mengatakan, KONI Sumbar menargetkan cabang tarung derajat meraih satu medali emas dan ia akan mencoba mencapai target tersebut.

"Kalau target memang satu emas namun kita berusaha lebih dari itu di Papua nanti," kata dia.

Baca juga: Made Ardi Arimbawa bertekad sumbang emas tarung derajat untuk Bali

Ia mengatakan pada PON Jabar 2016 tarung derajat mempersembahkan dua medali emas untuk Sumbar yang diperoleh Hendika Ramadhoni di kelas 58 kilogram dan Weli Akbar di kelas 61 kilogram.

Menurut dia pada PON Papua Weli Akbar di kelas 61 kilogram tidak lolos dan Hendika Ramadhoni lolos PON dengan meraih medali emas pada Pra PON lalu.

"Meski demikian, atlet lain juga berpotensi memberikan emas untuk Sumbar di PON nanti," kata dia.

Baca juga: Aceh targetkan dua medali emas tarung derajat PON XX

Menurut dia provinsi lain akan menghadang Sumbar dalam meraih medali emas dan berpotensi kuat untuk menjadi yang terbaik antara lain Bali, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Kontingen tarung derajat Sumbar akan berangkat ke Papua pada 4 Oktober, mereka akan berlaga di kluster Mimika yang akan digelar 8-12 Oktober 2021.

Ada empat atlet yang mereka bawa yaitu Handika Ramadhoni, Nur Rahimah, Vebi Sesmita Husna dan Yogi Pratama.

"Kita bertekad meraih hasil optimal di Papua nanti dan kita minta doa serta dukungan masyarakat Sumbar," kata dia.

Baca juga: Tarung Derajat Sulsel waspadai Jabar dan Aceh di PON

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Fitri Supratiwi
Sumber: ANTARA