Pembina Pengprov WI Sumut, Chairul Azmi Hutasuhut di Medan, Rabu, mengatakan, target lima emas dinilai realistis sebab persaingan pada PON tahun ini sangat sengit, terutama dari Jawa Tengah dan Jawa Barat.
"Ini target mereka 5 emas. Persaingan lebih ketat. Jawa Tengah sekarang sangat menonjol di nomor sanda nya (tarung)," katanya.
Baca juga: Seraf Naro, juara dunia wushu yang bertekad raih emas dalam debut PON
Baca juga: Tim wushu Jatim targetkan lima medali emas di PON Papua
Meski begitu, Chairul optimis Sumut bisa bersaing dengan provinsi lain, apalagi Sumut juga diperkuat sejumlah atlet pelatnas seperti Harris Horatius dan Juwita Niza Wasni.
"Anak-anak sudah siap bertempur di sana. Kita tetap berharap di nomor taulo seperti Harris bisa menjadi yang terbaik. Juga ada Niza Juwita, ada Freddy dan Charles," katanya.
Ia mengatakan karena pandemi COVID-19, pihaknya meniadakan untuk try out ke luar negeri. Hal ini tentu menjadi kendala bagi atlet selama persiapan PON.
Namun, WI Sumut sudah menggelar simulasi pertandingan untuk evaluasi mereka sebelum berangkat menuju PON.
"Simulasi memang perlu dan sangat membantu. Jadi, anak-anak seperti suasana pertandingan. Pelatih juga bisa mengevaluasi," katanya.
Pada PON Papua, kontingen wushu Sumut berkekuatan 26 orang, terdiri dari 19 atlet, 5 pelatih dan 2 ofisial.
Baca juga: Manuel Prima siap sumbang medali untuk Sumut di PON Papua
Baca juga: Fredy Wijaya janji tampil tanpa beban di PON Papua
Pewarta: Juraidi
Editor: Bayu Kuncahyo
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).