RRI

Rafli Setiawan, Atlet Termuda Esport PON Papua

23 September 2021 09:30 WIB
Rafli Setiawan, Atlet Termuda Esport PON Papua

KBRN, Jakarta: PON XX Papua 2021 resmi menghadirkan esports untuk cabang olahraga yang dipertandingkan. Dari sejumlah atlet dari daerah lain, ada satu atlet termuda yang berasal dari DKI Jakarta yakni Muhammad Rafli Setiawan.

Remaja berusia 13 tahun ini merupakan siswa SMPN 181 Jakarta Pusat. Rafli sendiri mengikuti lomba ini sempat tidak direstu oleh orang tuanya, yang menganggap tabu adanya lomba game ini.

"Orang tua sih pertama marahin mulu, soalnya main game, males-malesan, makan telat, Nah, kemarin pas tahu esport mewakili DKI Jakarta pertamanya enggak tahu apa itu esport, terus dijelasin sama ofisial DKI, akhirnya diizinin buat mewakili DKI Jakarta," jelas Rafli dilansir dari Antara, Kamis (23/9/2021).

Tidak hanya itu, Rafli sendiri juga mengaku telah mendapatkan dukungan dari pihak sekolah, termasuk dukungan semangat dari guru-guru untuk tampil di PON Papua dan membawa pulang medali emas. 

Ia menyebut pendidikan tetap menjadi fokus utamanya saat ini, meski kini berstatus sebagai atlet esport.

"Pendidikan nomor satu sih, harus belajar. Ke depannya cita-citanya mau jadi pemain profesional, jadi juara dunia," sebut Rafli.

Rafli sendiri diketahui telah menggunakan game online atau esport ini ketika dirinya masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). 

Pertama kali dikenalkan bermain Free Fire, dan akhirnya dikenalkan dengan komunitas Free Fire yang kemudian terbentuk tim yang dinamakan Basreng.

Bersama tim Basreng, Rafli kemudian mulai memasuki dunia kompetitif pada 2019 dengan mengikuti beberapa turnamen offline tingkat komunitas. Pada permainan tersebut Rafli memiliki posisi sebagai rusher atau penyerang.

"Pertama sih saya lihat teman main game, saya jadi ingin main game. Saya pernah melihat YouTuber menjadi rusher, setelah itu saya lihat cara mainnya, saya latihan akhirnya saya suka," tutur Rafli.

Sementara itu, untuk bisa lolos ke PON Papua 2020, Rafli menjalani latihan delapan jam sehari bersama tim Free Fire DKI Jakarta.

Kerja kerasnya terbayarkan ketika ia dan timnya mampu mengungguli provinsi-provinsi lain dalam gelaran Pra PON serta lolos ke babak utama untuk mewakili tingkat provinsi dan terbang ke Papua bertanding secara offline. (imr)

Pewarta: Vinta
Editor: Nugroho
Sumber: RRI