"Dengan berlangsungnya pertandingan kemarin, suasana PON sudah terasa di Papua. Secara keseluruhan semua berjalan dengan aman dan tidak ada hambatan," kata Suwarno lewat diskusi virtual di Jakarta, Kamis.
Cabang olahraga yang disebutkan Suwarno adalah sofbol di Stadion Agus Kafiar Universitas Cendrawasih, bisbol di Lanud TNI Sentani Kabupaten Jayapura, dan polo air putri di Kolam Renang Lukas Enembe.
Selain itu, cabang olahraga eksibisi juga sudah dimainkan seperti aikido, sambo, dan kurash.
Meski terbilang sukses, panitia pelaksana tetap melakukan evaluasi untuk segera membenahinya. Dalam evaluasi, panitia masih menemukan sejumlah kekurangan pada aspek fasilitas pendukung.
Baca juga: Sesmenpora: Masyarakat akan taat prokes jika sosialisasi PON masif
"Kami evaluasi juga mulai dari pendukung pelaksanaan pertandingan, papan penilaian, ketersediaan listrik-air, akses jalan ke arena hingga penataan lingkungan. Ini yang saya kira harus disempurnakan lagi. Kami sangat menyadari kekurangan ini, tapi untungnya tidak mempengaruhi pelaksanaan PON," ungkap dia.
Peserta PON sendiri mengapresiasi kompetisi nasional empat tahunan ini yang dianggap mereka sudah setara dengan event internasional.
Pranarta Arumbowo yang bertugas sebagai wasit loncat indah PON Papua, menilai arena lomba sudah sangat representatif dan melebihi harapan untuk pertandingan setingkat PON.
"Arenanya sudah jauh lebih cukup untuk PON karena kelasnya sudah internasional. Bahkan untuk berlomba sekelas SEA Games atau Asian Games juga bisa (dilangsungkan) di sini," kata Pranarta.
Dia sepakat dengan Suwarno mengenai masih adanya sejumlah kekurangan, namun Pranarta menilai kekurangan itu tergolong minor dan tidak akan mempengaruhi jalannya pertandingan.
Baca juga: Jakarta janjikan bonus untuk tim bola voli PON Papua
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Jafar M Sidik
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).