KBRN, Jakarta: Bawaslu RI mengimbau, masyarakat tidak 'menelan mentah-mentah' informasi yang beredar di media sosial (medsos). Karena, informasi tentang kepemiluan di medsos banyak sekali berita-berita hoaks.
"Masyarakat harus cerdas dalam memilah informasi yang diterima agar tidak termakan hoaks. Khususnya saat tahapan kampanye, perlu cek fakta atas setiap informasi yang datang," kata Komisioner Bawaslu Herwyn JH Malonda dalam keterangan persnya, Senin (4/12/2023).
Pada masa kampanye Pemilu 2024 ini, Herwyn tidak menampik, potensi terjadinya pelanggaran seperti black campaign. Zaman digitalisasi saat ini, informasi hoaks dan disinformasi dapat menyebar secara cepat.
"Dalam menerima informasi kita saring dulu mana informasi yang bisa diteruskan. Kalau sudah tervalidasi kebenarannya, mana yang harus berhenti di kita," ucapnya.
Lanjutnya, Herwyn mendorong, komitmen peserta Pemilu 2024 berkampanye secara sehat. Yaitu, dengan memberikan edukasi politik kepada masyarakat.
Sehingga dalam prosesnya, masyarakat mendapatkan pengetahuan yang jelas terkait peserta pemilu yang tengah berkampanye. "Kampanye itu kan pemberian informasi, melalui visi dan misi program dari peserta pemilu," ujarnya.
Pewarta: Dedi Hidayat
Editor: Mosita
Sumber: RRI