KBRN, Jakarta: Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran mendorong KPU RI memitigasi serta menindaklanjuti dugaan kebocoran Daftar Pemilih Tetap (DPT). Hal itu terkait anonim 'Jimbo' yang mengklaim telah meretas situs kpu.go.id dan berhasil mendapatkan data pemilih Pemilu 2024.
"Soal kebocoran data KPU, kita minta KPU untuk segera melakukan mitigasi dan tindakan-tindakan. KPU RI perlu memproteksi data tersebut agar tidak terulang kembali ke depannya," kata Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, dalam konferensi pers seusai Rakornas TKN di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (1/12/2023).
Menurut Nusron, mekanisme penghitungan suara pemilu di Indonesia dengan rekap berjenjang sulit untuk diretas. "Untungnya saja sistem mekanisme pemilu kita itu tidak menggunakan mekanisme penghitungan berbasis kepada digital, tidak e-vote," ucap Nusron
Penghitungan suara di mulai dari Tempat Pemungutan Suara (TPS), lalu di tingkat kabupaten, provinsi, dan juga nasional. Dengan mekanisme berjenjang tersebut, menurutnya, peretasan sulit terjadi.
"Sehingga, tingkat hacker (peretas) maupun pencurian data atau penghitungan lewat IT (Teknologi Informasi) itu relatif tidak akan terjadi. Karena juga pengumuman di IT juga tidak berlaku juga diakui dalam proses penghitungan," ujar Nusron
Sebelumnya, Koordinator Divisi Data dan Informatika KPU RI, Betty Epsilon Idroos, menyatakan tengah menelusuri dugaan kebocoraan data tersebut. KPU RI telah berkoordinasi denganbsatgas cyber dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)
“Sekarang lagi kita minta bantuan dari satgas cyber. Sekarang yang bekerja BSSN, dia menaungi Mabes,” kata Betty di Jakarta, Selasa (28/11/2023).
Pewarta: Lukman Tara
Editor: Pessy
Sumber: RRI