KBRN, Jakarta: Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) akan fokus mengawasi akun-akun bodong di media sosial (medsos) menjelang masa kampanye pemilu. Khususnya akun-akun bodong yang mengkampanyekan figur-figur pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (paslon capres-cawapres).
Ketua Bawaslu, Rahmat Bagja, mengatakan hal ini sebenarnya sudah pernah dilakukan saat Pemilu 2019. "Saat itu banyak akun media sosial yang tidak didaftarkan," ujarnya, Jumat (24/11/2023).
Karena itu, Bagja meminta seluruh paslon peserta Pemilu 2024 untuk melaporkan seluruh akun medsos yang terkait. Baik itu dari platform Twitter (X), Instagram, TikTok, dan Facebook.
Bagja juga mengakui sering menerima kritik terkait isu miring pada rangkaian tahapan penyelenggaraan Pemilu 2024. "Banyak pertanyaan terhadap Bawaslu terutama melalui Twitter yang sudah mulai bergentayangan," ucapnya.
Bahkan, menurut Bagja, kritikan itu sering menyerang pribadinya sebagai pucuk pimpinan Bawaslu. "Kalau anak dan istri saya bacam mereka bisa menangis," ujarnya.
Karena itu, Bagja menegaskan Bawaslu akan bersikap tegas terhadap akun-akun seperti itu. "Jika meneyerang pribadi ini artinya sudah sangat mengganggu," ucapnya.
Pewarta: Dedi Hidayat
Editor: Syahrizal Budi Putranto
Sumber: RRI