KBRN, Jakarta: Penyebaran hoaks selama masa kampanye Pemilu 2024 berpotensi menciptakan polarisasi masyarakat. Demikian disampaikan Deputi Koordinasi Politik Dalam Negeri Kemenko Polhukam, Mayjen TNI Heri Wiranto, Selasa (21/11/2023).
“Penyebaran hoaks melalui media sosial sangat mempengaruhi persepsi pemilih muda yang berperan penting pada Pemilu," ujarnya, Selasa (21/11/2023). Padahal, generasi Z dan milenial bakal mendominasi pemilik suara yakni sekitar 56,45 persen dari total pemilih.
Menurut Heri, besarnya kuantitas kelompok pemilih muda membuat partisipasi mereka sangat diperlukan. "Untuk itu, kami perlu mendorong agar masyarakat bijak dalam menggunakan media sosial," ujarnya.
Selain hoaks, hal lain yang juga harus diwaspadai pada masa kampanye adalah ujaran kebencian dan kampanye hitam. Hal ini bercermin pada saat Pemilu 2019 yang dipenuhi konten yang bersifat provokasi dan propaganda.
Heri memprediksi hal-hal tersebut bakal meningkat pada masa kampanye Pemilu 2024. "Karena itu, masyarakat perlu diingatkan potensi kerawanan ini yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa," ucapnya.
Pewarta: Aditya Prabowo
Editor: Syahrizal Budi Putranto
Sumber: RRI