KBRN, Jakarta: Bawaslu RI menyadari, pentingnya peran guru dalam memberikan pengetahuan kepada murid-muridnya, terkhusus para pemilih pemula Pemilu 2024. Bawaslu mengharapkan, para guru mampu mengedukasi pemilih pemula agar tidak terjebak informasi hoaks, SARA, hingga mis/disinformasi.
Jelang Pemilu 2024, Ketua Bawaslu Rahmat Bagja menyadari, saat ini mulai bermunculan berita bohong atau fitnah, kampanye hitam. Bahkan, kampanye negatif yang berpotensi meruntuhkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
"Kita harapkan Pemilu 2024 akan semakin baik, meskipun akan begitu keras kompetisinya. Tetapi, tidak mengorbankan persatuan dan kesatuan dan tidak mengorbankan nalar kita," kata Bagja dalam keterangan persnya, Sabtu (11/11/2023).
Selain itu, Bagja meminta, para guru memberikan pemahaman kepada pemilih pemula akan pentingnya mengetahui rekam jejak peserta pemilu. Semua itu, demi pemilih pemula dapat memilih pemimpin yang baik dan benar untuk Indonesia.
"Siapapun yang terpilih nantinya merupakan putra-putri terbaik bangsa. Yang memimpin Indonesia nantinya," ucap Bagja.
Lanjutnya, Bagja membeberkan, pengalaman pada Pemilu 2019 lalu yang ramai 'pertempuran' di media sosial. Diharapkan, hadirnya platform 'Yuk, Cerdas Memilih' dapat menjadi filter untuk pemilih pemula.
"Dengan adanya konten ini, dapat menjadi alternatif platform. Melakukan filter terhadap berita yang benar dan tidak benar," ujar Bagja.
Pewarta: Dedi Hidayat
Editor: Allan
Sumber: RRI