"Meskipun Bandara DEO tidak secara langsung mengurus pariwisata namun bandara merupakan bagian dari infrastruktur pariwisata yang pengaruh besar terhadap kedatangan wisatawan," kata Kepala Bandara Domine Eduard Osok Sorong, Cece Tarya, di Sorong, Kamis.
Pada kesempatan itu, Cece mengikuti pertemuan dengan sejumlah pemangku kepentingan padw industri pariwisara meliputi pejabat dinas pariwisata Kabupaten Sorong, Sorong Selatan, Tambrauw, Raja Ampat, Kaimana, dan Fakfak.
Selain itu, para industri pariwisata seperti tour travel, kapal wisata, pemandu wisata dan jasa lainnya dilibatkan untuk berdiskusi memanfaatkan momen PON untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di daerah masing-masing.
Menurut Cece, Bandara Domine Eduard Osok Sorong yang merupakan pintu gerbang Papua jadi wajib berkontribusi untuk membangkitkan pariwisata di provinsi Papua Barat.
"Pertemuan ini merupakan bentuk berkontribusi kami guna membangkitkan pariwisata di Papua Barat terutama menyiapkan destinasi agar bisa di kunjungi peserta PON Papua," ujarnya.
Ia mengandaikan, jika 10 persen saja dari total ribuan peserta PON Papua mengunjungi destinasi wisata yang ada di Papua Barat, maka sudah pasti ada peningkatan perekonomian masyarakat.
Selain kesiapan destinasi itu, tujuan pertemuan ini juga untuk mendapatkan masukan-masukan dari pelaku pariwisata Sorong dan wilayah Papua Barat agar pelayanan lebih baik ke depan.
"Kami tidak bisa menilai diri kami sendiri, tapi yang bisa menilai dari pihak lain sehingga kegiatan ini untuk mendapat masukan masukan dari stakeholder pariwisata agar pelayanan ke depan kita mendorong peningkatan pariwisata lebih baik," katanya.
Baca juga: Untuk tamu PON XX, Pemkot Jayapura siapkan pamflet wisata
Baca juga: PON Papua, prestasi olahraga dan industri wisata budaya
Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: Royke Sinaga
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).